Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Romo Mangunwijaya Mendapat Dukungan Wali Kota Semarang

Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Romo Mangunwijaya Raih Dukungan Penuh

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, secara tegas menyatakan dukungannya terhadap usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Romo Y.B. Mangunwijaya. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Rabu (12/3/2025) di Kantor Pos Johar, Semarang, Jawa Tengah, Wali Kota Agustina menggarisbawahi peran monumental Romo Mangun, bukan hanya sebagai tokoh agama, tetapi juga sebagai pejuang hak-hak rakyat dan aktivis sosial yang gigih memperjuangkan keadilan sosial di tengah masyarakat. Menurutnya, kiprah Romo Mangun telah melampaui batas-batas waktu dan konteks sejarah.

"Beliau adalah figur yang sangat inspiratif, seorang pejuang lintas zaman," tegas Wali Kota Agustina. "Perjuangannya dimulai sejak masa kemerdekaan, sebagai bagian dari Tentara Rakyat Indonesia, dan berlanjut hingga Orde Baru, bahkan melebihi itu. Komitmennya terhadap keadilan dan kesejahteraan rakyat kecil tak pernah luntur." Pernyataan tersebut semakin menguatkan desakan agar pemerintah segera mengkaji dan mempertimbangkan usulan tersebut.

Romo Mangun, yang memiliki nama lengkap Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, dikenal luas sebagai sosok multitalenta. Selain sebagai pastor di Keuskupan Agung Semarang, beliau juga dikenal sebagai budayawan, arsitek, penulis, dan aktivis sosial yang vokal membela hak-hak kaum marginal. Dedikasi Romo Mangun tak hanya terpaku pada khotbah di mimbar gereja, melainkan juga terwujud dalam aksi nyata di lapangan, berdampingan dengan rakyat kecil yang tertindas.

Salah satu contoh nyata dedikasinya adalah perjuangannya membela warga yang terdampak pembangunan Waduk Kedung Ombo. Beliau menjadi suara bagi mereka yang tak berdaya di tengah gejolak pembangunan yang seringkali mengabaikan aspek sosial dan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan komitmennya yang kuat sebagai seorang gembala yang tak hanya mengayomi umat di dalam gereja, tetapi juga di luar tembok-tembok suci, di tengah pusaran kehidupan masyarakat yang kompleks.

Selain itu, pemikiran-pemikiran kritis dan progresif Romo Mangun juga tertuang dalam karya-karyanya, terutama novel terkenal "Burung-Burung Manyar." Karya sastra ini menjadi bukti nyata bagaimana beliau mampu menyuarakan keresahan dan aspirasi masyarakat luas melalui karya seni. Novel tersebut merupakan cerminan dari kepekaan sosial yang tinggi dan kesadaran akan pentingnya suara rakyat dalam perubahan sosial.

Wali Kota Agustina juga menekankan keunikan Romo Mangun sebagai seorang tokoh yang hidup dan berjuang di dua era yang berbeda, masa perjuangan kemerdekaan dan masa Orde Baru. "Ini adalah keunikan yang langka," ujarnya. "Beliau adalah seorang tentara rakyat, seorang pastor, seorang penulis, dan juga seorang penggerak perubahan sosial. Semua itu menjadi satu kesatuan yang luar biasa." Oleh karena itu, Wali Kota Agustina meyakini bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Romo Mangunwijaya adalah suatu pengakuan yang sangat pantas dan layak atas jasa-jasa serta kontribusi beliau bagi bangsa dan negara.

Keberanian dan konsistensi Romo Mangun dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak asasi manusia, serta kontribusinya di berbagai bidang, menjadikannya figur yang layak mendapatkan penghormatan tertinggi sebagai Pahlawan Nasional. Dukungan dari Wali Kota Semarang ini diharapkan dapat memperkuat usulan tersebut dan mendorong pemerintah untuk segera merealisasikannya.