Cekcok Ekonomi Berujung Kekerasan: Seorang Suami di Surabaya Ditahan Atas Dugaan KDRT
Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dipicu Persoalan Ekonomi Guncang Surabaya
Kota Surabaya kembali dikejutkan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dipicu oleh masalah ekonomi. Seorang pria telah ditangkap oleh pihak kepolisian setelah dilaporkan melakukan kekerasan terhadap istrinya.
Insiden ini bermula dari permintaan sejumlah uang yang diajukan sang istri kepada suaminya. Menurut informasi yang beredar, perselisihan tersebut berkembang menjadi pertengkaran hebat, yang kemudian berujung pada tindakan kekerasan.
Video amatir yang viral di media sosial memperlihatkan momen mencekam saat seorang pria, tanpa mengenakan baju, terlibat adu fisik dengan seorang wanita di sebuah pekarangan rumah. Dalam video tersebut, terlihat keduanya berebut sebuah benda seperti tongkat. Seorang anak perempuan tampak berusaha melerai pertikaian tersebut, sementara teriakan-teriakan histeris memecah suasana.
Menanggapi video yang beredar luas tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, mengkonfirmasi penangkapan terhadap pelaku. "Pelaku dugaan kekerasan sudah kami amankan dan sedang dalam proses pemeriksaan," ujarnya kepada awak media pada Rabu (18/6/2025).
Meski demikian, AKBP Edy belum bersedia mengungkap identitas pelaku maupun lokasi kejadian secara rinci. Ia hanya menjelaskan bahwa kasus ini sedang ditangani secara intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. "Benar, ada kejadian tersebut dan saat ini sedang ditangani oleh PPA Polrestabes Surabaya. Pelaku sudah diamankan," tegasnya.
Motif di balik tindakan kekerasan ini diduga kuat karena masalah ekonomi. AKBP Edy mengungkapkan bahwa KDRT ini dipicu oleh permintaan uang belanja dari sang istri. "Korban meminta uang belanja sebesar Rp 100.000 kepada suaminya, karena uang yang diberikan sebelumnya dianggap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," jelasnya.
Kasus ini menjadi sorotan tajam dan menambah daftar panjang kasus KDRT yang terjadi di Indonesia. Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman untuk mengungkap fakta-fakta yang lebih detail terkait kasus ini. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.
Unit PPA Polrestabes Surabaya saat ini tengah fokus memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis kepada korban. Kasus ini menjadi pengingat penting tentang perlunya komunikasi yang baik dan pengelolaan keuangan yang bijak dalam rumah tangga untuk mencegah terjadinya konflik yang berujung pada kekerasan.
KDRT bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat. Diharapkan kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan mendorong upaya pencegahan KDRT yang lebih efektif di masa depan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait kasus ini:
- Penangkapan Pelaku: Pihak kepolisian telah berhasil menangkap pelaku KDRT dan sedang melakukan pemeriksaan intensif.
- Motif Ekonomi: Persoalan ekonomi menjadi pemicu utama terjadinya KDRT, yang diawali dengan permintaan uang belanja dari istri.
- Penanganan PPA: Unit PPA Polrestabes Surabaya tengah menangani kasus ini secara khusus dan memberikan pendampingan kepada korban.
- Pentingnya Komunikasi: Kasus ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik dan pengelolaan keuangan yang bijak dalam rumah tangga.
- KDRT Masalah Sosial: KDRT merupakan masalah sosial yang memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat.