Penyaluran Bansos Tahap II Terhambat, Jutaan Rekening Penerima Bermasalah
Penyaluran Bansos Tahap II Terhambat Akibat Rekening Bermasalah
Jakarta – Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua tahun 2025 menghadapi kendala serius. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa lebih dari 1,3 juta calon penerima manfaat (KPM) gagal menerima bantuan karena berbagai permasalahan teknis administrasi yang berkaitan dengan rekening bank.
"Terdapat 1.323.459 KPM yang mengalami pembatalan penyaluran bansos pada tahap ini," ujar Gus Ipul di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, pada Rabu (18/6/2025). Ia menjelaskan bahwa penyebab utama dari gagal salur ini adalah rekening bank yang tidak aktif, tidak terdaftar, atau adanya ketidaksesuaian data antara nama pemilik rekening dengan nomor rekening yang terdaftar.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Sosial akan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk melakukan verifikasi dan validasi data rekening penerima. Langkah ini bertujuan untuk menelusuri penyebab rekening tidak aktif atau tidak terdaftar. Jika ditemukan ketidaksesuaian data, proses penyaluran bantuan akan otomatis dibatalkan untuk mencegah potensi penyalahgunaan.
Gus Ipul juga menegaskan bahwa Kementerian Sosial siap berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) jika diperlukan. Keterlibatan PPATK diharapkan dapat membantu mendeteksi potensi indikasi mencurigakan terkait rekening-rekening penerima bansos. Dengan demikian, penyaluran bantuan dapat dilakukan secara tepat sasaran dan meminimalisir risiko penyelewengan.
"Kami akan melibatkan PPATK jika diperlukan, agar dapat mendeteksi lebih dalam apakah rekening tersebut valid untuk menerima bansos atau justru mengindikasikan hal-hal yang mencurigakan," tegasnya.
Masyarakat yang merasa memenuhi syarat sebagai penerima bansos namun belum menerima bantuan, diimbau untuk segera melaporkan diri ke instansi terkait. Hal ini penting agar data dapat diverifikasi dan bantuan dapat disalurkan secepatnya.
Di sisi lain, Kementerian Sosial terus berupaya mempercepat penyaluran bansos kepada penerima yang memenuhi syarat. Hingga pertengahan Juni 2025, penyaluran bantuan telah mencapai angka yang signifikan.
Berikut adalah rincian penyaluran bansos hingga saat ini:
- Program Keluarga Harapan (PKH): Bantuan telah disalurkan kepada 7.991.960 KPM, atau sekitar 80% dari total penerima.
- Bantuan Sembako: Bantuan telah disalurkan kepada lebih dari 14 juta KPM, atau sekitar 78% dari total 18,3 juta penerima.
"Kami terus berupaya mempercepat penyaluran bansos agar dapat segera membantu masyarakat yang membutuhkan," pungkas Gus Ipul.