Danantara Berencana Rombak Struktur BUMN Logistik dan Asuransi: Menuju Efisiensi dan Daya Saing

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) tengah merancang strategi besar untuk merestrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor logistik dan asuransi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan nilai tambah bagi Danantara.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sejumlah BUMN yang bergerak di bidang logistik dan asuransi. Namun, banyak di antaranya memiliki skala bisnis yang relatif kecil dan kurang kompetitif. Oleh karena itu, konsolidasi menjadi langkah strategis untuk menciptakan entitas bisnis yang lebih kuat dan mampu bersaing di pasar global.

Logistik:

Dari sejumlah BUMN logistik yang ada, Danantara berencana untuk menggabungkannya menjadi satu perusahaan logistik besar. Proses konsolidasi ini didasarkan pada hasil fundamental business review yang komprehensif terhadap seluruh BUMN yang terlibat.

"Kami melakukan pengkonsolidasian dari bisnis kita tadi, yang tadinya tadi logistiknya ada sejumlah perusahaan, nanti menjadi 1 perusahaan logistik yang size-nya cukup besar, kompetitif, yang mampu bersaing," kata Dony dalam sebuah acara di Jakarta.

Asuransi:

Sektor asuransi juga menjadi fokus utama dalam rencana restrukturisasi ini. Saat ini, terdapat sejumlah BUMN yang menjalankan bisnis asuransi, namun dengan skala yang kecil dan daya saing yang terbatas. Danantara berencana untuk memangkas jumlah perusahaan asuransi menjadi tiga entitas yang lebih besar dan lebih fokus.

"Insurance kita nanti mungkin menjadi 3, ada life insurance, general insurance, credit insurance. Tidak ada lagi yang tetapi size-nya cukup kompetitif," jelas Dony.

Adapun rencana pemangkasan BUMN ini merupakan bagian dari rencana besar Danantara untuk merampingkan jumlah BUMN dan anak perusahaan. Dengan restrukturisasi ini, diharapkan jumlah BUMN dapat dikurangi secara signifikan, sehingga tercipta perusahaan-perusahaan yang lebih kokoh, kuat, dan berdaya saing tinggi.

Konsolidasi ini menjadi memungkinkan karena Danantara kini memegang kendali penuh atas perusahaan-perusahaan tersebut.

"Dulu tidak bisa kita lakukan ini, karena tidak ada interkorelasinya. Hari ini kami bisa melakukan itu karena kami pemiliknya secara perusahaan," pungkas Dony.