DPRD Kabupaten Bekasi Klarifikasi Isu Pengusiran Atlet NPCI: Evaluasi Pembinaan Jadi Alasan
Polemik seputar dugaan pengusiran atlet dari mes National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi akhirnya menemukan titik terang. Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke mes atlet yang terletak di Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani, pada hari Rabu (18/6/2025) untuk mengklarifikasi kebenaran informasi yang beredar.
Dalam kunjungan tersebut, para wakil rakyat diterima langsung oleh jajaran pengurus NPCI Kabupaten Bekasi. Mereka meninjau langsung fasilitas latihan yang tersedia untuk berbagai cabang olahraga seperti bulutangkis, panahan, dan voli. Setelah peninjauan, dilanjutkan dengan audiensi untuk membahas berbagai isu krusial, termasuk isu sensitif mengenai dugaan pengusiran atlet.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Jamil, menegaskan bahwa setelah melakukan investigasi dan mendengarkan keterangan dari berbagai pihak, baik pengurus maupun atlet, tidak ditemukan bukti adanya pengusiran. Klarifikasi ini membantah tudingan yang sempat viral di media sosial, di mana video memperlihatkan beberapa atlet membawa barang-barang mereka keluar dari mes.
"Ternyata isu pengusiran itu tidak ada. Tidak ada pengusiran," ujar Jamil usai melakukan sidak. Ia menjelaskan bahwa beberapa atlet yang meninggalkan mes adalah bagian dari proses degradasi atau evaluasi yang dilakukan oleh tim pembinaan.
"Yang ada adalah kita sedang melakukan degradasi. Artinya evaluasi atlet. Inilah yang sebetulnya yang terjadi," imbuhnya.
Ketua NPCI Kabupaten Bekasi, Kardi Leo, turut mengamini pernyataan tersebut. Ia menjelaskan bahwa apa yang dianggap sebagai pengusiran hanyalah luapan emosi sesaat dari atlet yang merasa kecewa karena tidak lagi masuk dalam sistem pembinaan.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan empat atlet disabilitas yang diduga terusir dari mes NPCI Kabupaten Bekasi. Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, terlihat para atlet membawa koper dan tas, berdiri di tepi jalan raya setelah meninggalkan mes di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih.
Indah Permatasari (25), salah satu atlet yang terlihat dalam video, mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya dikeluarkan dari mes karena tidak lagi masuk dalam daftar atlet yang dipanggil oleh pengurus.
"Ya terusir kali, jadinya kita bawa barang saja. Iya (dicoret), enggak ada pemanggilan," ungkap Indah dalam video yang beredar.
Pihak NPCI sendiri telah membantah tuduhan pengusiran tersebut, menyebutnya sebagai pembohongan publik. Dengan adanya klarifikasi dari DPRD Kabupaten Bekasi, diharapkan isu ini dapat diluruskan dan tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Fokus kini tertuju pada peningkatan sistem pembinaan atlet disabilitas di Kabupaten Bekasi agar lebih transparan dan akuntabel.