TBS Energi Utama Tbk Menepis Isu Kemitraan dengan Danantara

TBS Energi Utama Tbk (TOBA) secara resmi membantah adanya diskusi atau rencana kolaborasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penegasan ini disampaikan sebagai respons terhadap rumor yang beredar mengenai potensi investasi Danantara di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) yang melibatkan TOBA.

Ratri Wuryandari, SVP Corporate Communications TOBA, menyatakan dengan tegas, "Hingga saat ini, tidak ada pembicaraan maupun perencanaan kerja sama antara TBS Energi dan Danantara." Klarifikasi ini bertujuan untuk meredam spekulasi yang berkembang di pasar.

Isu ini mencuat seiring dengan afiliasi antara TBS Energi dan Pandu Sjahrir. Pandu Sjahrir, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama TOBA, kini memegang posisi strategis sebagai Chief Investment Officer di Danantara sejak 24 Februari 2025. Perpindahan ini memicu spekulasi bahwa TOBA akan menjadi salah satu target investasi Danantara.

Danantara sendiri merupakan sovereign wealth fund (SWF) nasional yang baru dibentuk dengan mandat untuk mengelola investasi strategis di berbagai sektor, termasuk energi, hilirisasi industri, dan kesehatan. Lembaga ini aktif mencari peluang investasi yang menjanjikan di berbagai sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan adanya bantahan resmi dari TOBA, spekulasi mengenai potensi investasi Danantara di perusahaan energi tersebut untuk sementara waktu dapat diredam. Pernyataan ini memberikan kejelasan kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya mengenai posisi TOBA terkait dengan Danantara.

Berikut adalah rangkuman poin penting dalam bantahan ini:

  • Tidak ada diskusi atau rencana kerja sama antara TBS Energi dan Danantara.
  • Pernyataan ini merespons rumor tentang investasi Danantara di sektor EBT TOBA.
  • Afiliasi Pandu Sjahrir memicu spekulasi.
  • Danantara adalah sovereign wealth fund yang berfokus pada investasi strategis.