Persiapan Matang Menyambut Jemaah Haji Gelombang Kedua di Madinah: Layanan Optimal Disiapkan
Gelombang kedua jemaah haji Indonesia telah memulai pergerakannya menuju Kota Madinah, kota suci yang menyimpan sejarah panjang peradaban Islam. Sejak pagi hari, sejumlah kloter secara bertahap diberangkatkan dari Makkah Al Mukarramah, menandai dimulainya fase baru dalam perjalanan spiritual para tamu Allah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Muhammad Luthfi Makki, menjelaskan bahwa proses pemberangkatan jemaah dari Makkah ke Madinah berlangsung secara teratur dan terjadwal. Perjalanan darat ini diperkirakan memakan waktu sekitar enam jam, melintasi gurun pasir yang membentang di antara kedua kota suci tersebut. Untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan jemaah selama berada di Madinah, berbagai persiapan telah dimatangkan.
Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) telah menyiapkan beragam layanan esensial untuk memenuhi kebutuhan jemaah selama berada di Madinah. Layanan ini mencakup akomodasi yang nyaman, konsumsi bergizi, fasilitas kesehatan yang memadai, bimbingan ibadah, perlindungan keamanan, serta perhatian khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas. Berikut detail layanan yang disiapkan:
- Akomodasi: Sebanyak seratus hotel telah disiapkan di berbagai kawasan strategis di Madinah, terbagi dalam beberapa sektor untuk memudahkan koordinasi. Hotel-hotel ini dipilih berdasarkan standar kualitas dan kedekatannya dengan Masjid Nabawi, sehingga memudahkan jemaah dalam melaksanakan ibadah.
- Konsumsi: PPIH telah bermitra dengan 21 dapur katering yang berpengalaman dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi jemaah haji. Menu makanan disesuaikan dengan cita rasa Indonesia, dengan memperhatikan standar kebersihan dan kesehatan yang ketat.
- Kesehatan: Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah siap memberikan pelayanan medis komprehensif bagi jemaah yang membutuhkan. KKHI didukung oleh tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, serta dilengkapi dengan fasilitas medis dan obat-obatan yang lengkap.
- Ibadah: PPIH akan memfasilitasi jemaah untuk melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi, termasuk perizinan untuk memasuki Raudhah. Petugas ibadah akan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada jemaah agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.
- Perlindungan Jemaah: Tim perlindungan jemaah akan berpatroli secara aktif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar Masjid Nabawi dan area penginapan jemaah. Mereka juga akan memberikan edukasi kepada jemaah tentang cara menghindari tindakan kriminalitas dan penipuan.
- Layanan Lansia dan Disabilitas: PPIH menyediakan kursi roda dan pendamping khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas. Mereka akan dibantu dalam setiap aktivitas, mulai dari transportasi hingga pelaksanaan ibadah di Masjid Nabawi.
- Pemantauan Terminal Hijrah: Petugas disiagakan di Terminal Hijrah untuk memastikan kelancaran proses pemeriksaan dokumen dan penyerahan paspor jemaah. Prosedur ini dilakukan secara efisien agar jemaah dapat segera melanjutkan perjalanan menuju hotel.
Selain itu, jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan dan stamina selama berada di Madinah, terutama mengingat cuaca ekstrem yang dapat mencapai suhu tinggi. Jemaah disarankan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, serta memperbanyak istirahat dan mengonsumsi air putih. Bagi jemaah yang memiliki penyakit bawaan, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan lancar, khusyuk, dan kembali ke Tanah Air dengan selamat serta membawa predikat haji mabrur.