Perputaran Pemain Liga Indonesia: Agen Ungkap Strategi Transfer Klub
Aktivitas transfer pemain di kancah sepak bola Indonesia, khususnya Liga 1 dan Liga 2, menunjukkan geliat yang signifikan menjelang musim kompetisi 2025-2026. Pergerakan klub dalam mencari amunisi baru menjadi sorotan utama, di mana berbagai strategi diterapkan untuk memperkuat tim.
Daniel Karamoy, seorang agen pemain terkemuka, memberikan pandangannya terkait dinamika transfer yang tengah berlangsung. Ia mengungkapkan bahwa klub-klub cenderung memilih pendekatan "senyap" dalam perburuan pemain, yang berarti tidak banyak publisitas namun aktif melakukan negosiasi di balik layar. Kecenderungan ini menandakan persaingan ketat dalam mendapatkan pemain incaran.
Menurut Daniel, banyak pemain di bawah naungannya memilih untuk mencari pengalaman baru dengan bergabung ke klub lain, alih-alih memperpanjang kontrak dengan klub lama. Hal ini menunjukkan adanya keinginan pemain untuk berkembang dan mencari tantangan baru dalam karir sepak bola mereka. Faktor finansial dan prospek bermain juga menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan.
Musim ini, Liga 1 dan Liga 2 akan memulai kompetisi secara bersamaan, dengan kick-off Liga 1 dijadwalkan pada awal Agustus dan Liga 2 menyusul pada akhir bulan yang sama. Keseragaman jadwal transfer antara kedua kasta liga ini dinilai sebagai langkah positif dalam pengelolaan kompetisi, yang memungkinkan perputaran pemain yang lebih efisien dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pemain.
Lebih lanjut, Daniel menyoroti adanya perubahan fokus dalam kebutuhan pemain yang dicari oleh klub-klub. Selain posisi-posisi umum seperti striker dan playmaker, pemain bertahan yang memiliki kemampuan serbaguna (versatile) menjadi incaran utama. Fleksibilitas dalam bermain di berbagai posisi di lini pertahanan menjadi nilai tambah yang dicari oleh klub-klub untuk memperkuat soliditas tim.
Liga 1 musim 2025-2026 akan diikuti oleh 18 tim, termasuk tiga klub promosi dari Liga 2 musim sebelumnya, yaitu PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara. Kompetisi akan berlangsung hingga Mei 2026, dengan jeda di bulan Desember 2025 untuk mendukung partisipasi timnas Indonesia di ajang SEA Games 2025 Thailand.
Sementara itu, Liga 2 mengalami reformasi besar dengan pengurangan jumlah peserta menjadi 20 tim, yang dibagi dalam dua grup wilayah Barat dan Timur. Format triple round-robin akan diterapkan, dengan total 273 pertandingan dalam satu musim. Penggunaan VAR juga akan diterapkan sejak laga pertama, meningkatkan kualitas dan integritas kompetisi.
Sistem promosi dan degradasi juga mengalami perubahan, dengan dua tim terbaik dari tiap grup langsung promosi ke Liga 1, serta satu tiket tambahan melalui play-off runner-up. Di zona degradasi, dua tim terbawah tiap grup akan langsung terdegradasi ke Liga Nusantara, sedangkan peringkat sembilan akan menjalani play-off untuk mempertahankan statusnya.
Berikut adalah poin-poin penting dalam perubahan format Liga 2:
- Jumlah peserta dikurangi menjadi 20 tim.
- Dibagi menjadi dua grup wilayah Barat dan Timur.
- Format triple round-robin dengan 273 pertandingan.
- Penggunaan VAR.
- Promosi: Dua tim terbaik dari tiap grup + 1 tim dari play-off runner-up.
- Degradasi: Dua tim terbawah tiap grup.
- Peringkat sembilan play-off untuk bertahan.