Ketegangan Geopolitik Dorong Dolar AS Menguat, Investor Pantau Kebijakan The Fed
Kekhawatiran pasar terkait eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran, telah memicu penguatan nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global. Investor berbondong-bondong mencari aset yang dianggap aman (safe haven), dan Dolar AS menjadi pilihan utama karena kedalaman dan likuiditasnya.
Kenaikan Dolar AS ini terjadi di tengah antisipasi pengumuman kebijakan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed). Pasar menanti sinyal dari The Fed terkait arah kebijakan moneter selanjutnya, terutama mengingat data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan dan meningkatnya harga minyak akibat konflik di Timur Tengah.
Dampak Konflik dan Kebijakan Moneter Global
Ketegangan geopolitik telah mempengaruhi berbagai mata uang. Dolar AS mengalami kenaikan sekitar 1% terhadap Yen Jepang, Franc Swiss, dan Euro sejak Kamis lalu. Padahal, sebelumnya Dolar AS sempat mengalami penurunan hingga 8% akibat menurunnya kepercayaan investor.
Berikut adalah pergerakan nilai tukar beberapa mata uang:
- Yen Jepang: Dolar menguat 0,1% terhadap Yen, mencapai level tertinggi dalam satu minggu di 145,21 Yen.
- Franc Swiss: Stabil di 0,816 per Dolar.
- Euro: Naik 0,1% di US$ 1,149.
Kenaikan harga minyak mentah menjadi sekitar US$ 75 per barel juga memberikan tekanan pada Euro dan Yen, mengingat Uni Eropa dan Jepang adalah importir minyak mentah netto.
Bank Sentral Global dan Kebijakan Suku Bunga
Selain The Fed, bank sentral lainnya juga akan mengumumkan keputusan suku bunga. Bank of Japan (BOJ) telah mempertahankan suku bunganya dan mengumumkan kemungkinan penundaan rencana pengurangan obligasi. Keputusan serupa juga akan dirilis oleh bank sentral Inggris, Swiss, Norwegia, dan Swedia.
Kondisi ini menunjukkan bahwa ketidakpastian perdagangan global mulai merugikan berbagai negara. Jepang melaporkan penurunan ekspor untuk pertama kalinya dalam delapan bulan. Pertemuan Group of Seven (G7) di Kanada juga tidak menghasilkan banyak kemajuan terkait tarif, menjelang batas waktu Trump untuk pungutan tarif tambahan.
Peran Dolar AS Sebagai Aset Safe Haven
Penguatan Dolar AS sebagai aset safe haven menunjukkan bahwa investor masih menganggap mata uang ini sebagai tempat berlindung yang aman di tengah ketidakpastian global. Kondisi ini diperkuat oleh ketidakpastian kebijakan ekonomi yang dibuat oleh Presiden Donald Trump.