Ancaman Bom Palsu Picu Pendaratan Darurat Pesawat Haji Saudia Airlines di Kualanamu
Penyelidikan mendalam oleh tim kepolisian terkait ancaman bom yang diterima pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726, memastikan bahwa ancaman tersebut tidak terbukti. Ratusan jemaah haji yang sempat mengalami penundaan penerbangan, akhirnya dapat melanjutkan perjalanan mereka kembali ke Jakarta.
Setelah proses pemeriksaan dan sterilisasi menyeluruh terhadap pesawat dan seluruh barang bawaan 442 jemaah haji di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pihak berwenang menyatakan situasi aman terkendali. Kombes Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, mengkonfirmasi bahwa tidak ditemukan adanya bahan peledak atau indikasi yang mengarah pada ancaman bom yang sebelumnya dikirimkan melalui surat elektronik ke Kementerian Perhubungan.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pesawat, penumpang, dan seluruh kargo aman dari ancaman bom. Proses pemeriksaan telah selesai," ujar Kombes Ferry.
Para jemaah haji yang sempat dievakuasi dan ditempatkan di hotel sekitar bandara, diberangkatkan kembali ke Jakarta dengan pesawat yang sama pada Rabu pagi. Pesawat tersebut telah lepas landas dan melanjutkan penerbangan sesuai jadwal yang telah disesuaikan.
Kejadian ini bermula ketika pilot pesawat Saudia Airlines SV-5726 menerima informasi mengenai ancaman bom saat pesawat sedang dalam penerbangan dari Jeddah. Menanggapi ancaman tersebut, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.55 WIB. Langkah ini diambil sebagai bagian dari protokol keselamatan untuk memastikan keamanan seluruh penumpang dan awak pesawat.
Setelah pendaratan darurat, petugas keamanan bandara dan tim Gegana segera melakukan sterilisasi dan pemeriksaan menyeluruh. Para jemaah haji dievakuasi ke tempat yang aman sementara proses pemeriksaan berlangsung. Meskipun ancaman bom tersebut tidak terbukti, insiden ini sempat menimbulkan kepanikan dan penundaan bagi para jemaah haji yang ingin kembali ke tanah air.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas pengiriman ancaman bom palsu tersebut. Tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku untuk memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Berikut adalah poin-poin penting terkait insiden ini:
- Ancaman bom diterima melalui email Kementerian Perhubungan.
- Pesawat Saudia Airlines SV-5726 mendarat darurat di Kualanamu.
- 442 jemaah haji dievakuasi dan ditempatkan di hotel.
- Pemeriksaan oleh tim kepolisian menyatakan tidak ada bom.
- Pesawat melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
- Penyelidikan terus dilakukan untuk mencari pelaku pengirim ancaman.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait dalam menghadapi ancaman keamanan, khususnya di sektor penerbangan. Pihak berwenang berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat, termasuk para jemaah haji yang sedang melaksanakan ibadah.