Israel Intensifkan Perlindungan Pasien Rumah Sakit di Tengah Ancaman Serangan Iran
Serangan yang terus menerus terjadi di berbagai wilayah Israel, khususnya di pusat kota Tel Aviv, mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah perlindungan yang lebih intensif bagi warganya. Salah satu langkah krusial yang diambil adalah pemindahan pasien rumah sakit ke fasilitas bawah tanah yang lebih aman.
Presiden Israel, Isaac Herzog, baru-baru ini mengunjungi Sheba Medical Center di Ramat Gan, sebuah rumah sakit bawah tanah yang menjadi tempat perawatan bagi para korban serangan. Dalam kunjungannya, Herzog bertemu dengan para pasien yang mengalami luka-luka akibat serangan dan memberikan dukungan moril. Keberadaan rumah sakit bawah tanah ini menjadi sangat vital dalam memberikan perlindungan bagi pasien dari ancaman serangan yang terus meningkat.
Menurut laporan dari kantor kepresidenan Israel, fasilitas bawah tanah ini dirancang khusus untuk melindungi pasien dari serangan rudal. Sejak dioperasikan, rumah sakit bawah tanah Sheba Medical Center telah merawat lebih dari 200 korban luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan akibat serangan.
NBC News melaporkan bahwa rumah sakit bawah tanah ini dilengkapi dengan fasilitas medis yang lengkap, termasuk EKG Centre dan ruang operasi. Kelengkapan fasilitas ini memastikan bahwa pasien tetap mendapatkan perawatan medis yang optimal meskipun berada di bawah tanah.
Situasi konflik ini tidak hanya berdampak pada sektor medis, tetapi juga menciptakan suasana mencekam di berbagai wilayah Israel. Kepanikan melanda masyarakat, yang berujung pada panic buying atau pembelian mendadak barang-barang konsumsi, menunjukkan betapa tingginya tingkat kekhawatiran dan ketidakpastian yang dirasakan oleh warga sipil di tengah situasi yang penuh dengan ketegangan ini. Pemerintah Israel terus berupaya untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada warganya di tengah ancaman yang terus meningkat.