Dominasi Media Sosial dalam Konsumsi Berita di Amerika Serikat: Studi Terbaru Ungkap Pergeseran Lanskap Informasi

Amerika Serikat Alami Pergeseran Sumber Berita Utama: Media Sosial Lampaui Televisi

Sebuah laporan terbaru dari Reuters Institute for the Study of Journalism (RISJ) mengungkapkan perubahan signifikan dalam lanskap konsumsi berita di Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya, media sosial telah melampaui televisi sebagai sumber berita utama bagi warga Amerika. Temuan ini berdasarkan "Digital News Report 2025", studi komprehensif yang menganalisis kebiasaan konsumsi berita di berbagai negara.

Laporan tersebut menyoroti bahwa 54% responden di AS mengakses berita melalui platform media sosial dan video online, melampaui angka 50% untuk televisi dan 48% untuk situs web serta aplikasi berita. Data ini menandai pergeseran yang signifikan dari media tradisional ke platform digital sebagai sumber informasi utama.

Faktor Pendorong Pergeseran ke Media Sosial

RISJ mengaitkan pergeseran ini dengan kemampuan kreator konten media sosial dalam menjangkau audiens yang sulit dijangkau oleh media tradisional. Ini termasuk generasi muda, khususnya laki-laki, individu dengan pandangan politik konservatif, dan mereka yang memiliki tingkat kepercayaan rendah terhadap media mainstream. Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube telah menjadi semakin populer sebagai sumber berita, terutama di kalangan demografi yang lebih muda.

Tren Global dan Variasi Regional

Fenomena ini tidak terbatas pada Amerika Serikat. Negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan beberapa negara di Amerika Latin dan Afrika juga menunjukkan tren serupa, di mana media sosial semakin menjadi sumber berita yang dominan. Namun, ada pengecualian. Di negara-negara seperti Jepang dan Denmark, televisi masih mempertahankan posisinya sebagai sumber berita utama.

Preferensi Format Berita: Video Semakin Populer

Laporan RISJ juga menyoroti perubahan dalam preferensi format berita. Secara umum, ada peningkatan preferensi untuk berita dalam format video. Namun, preferensi ini bervariasi antar negara, dengan negara-negara kaya seperti Norwegia, AS, Jerman, dan Inggris menunjukkan preferensi untuk membaca berita, sementara negara-negara seperti India, Meksiko, dan Filipina lebih memilih menonton video.

Lebih lanjut, laporan tersebut menemukan bahwa generasi muda secara signifikan lebih memilih menonton atau mendengarkan berita daripada membaca. Hal ini menunjukkan kebutuhan bagi penerbit berita untuk beradaptasi dengan memprioritaskan konten audio-visual di masa mendatang.

Di AS, persentase populasi yang menonton berita video setiap minggu telah meningkat secara signifikan dari 55% pada tahun 2021 menjadi 72% pada tahun 2025. Sebagian besar penonton ini mengakses berita video melalui platform media sosial seperti YouTube, Facebook, X (Twitter), Instagram, dan TikTok.

Tantangan Model Berlangganan

Laporan RISJ juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh model berlangganan berita digital. Hanya sekitar 18% responden di 20 negara dengan pasar langganan berita digital utama yang membayar untuk berita online dalam setahun terakhir. Meskipun tingkat berlangganan telah meningkat selama dekade terakhir, pertumbuhan tampaknya telah melambat, menunjukkan keengganan yang berkelanjutan di antara sebagian besar audiens untuk membayar berita online.

Munculnya TikTok sebagai Sumber Berita

Laporan tersebut mengidentifikasi enam platform utama tempat orang mengakses berita: Facebook, YouTube, Instagram, WhatsApp, X (Twitter), dan TikTok. TikTok telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sebagai sumber berita, dengan 17% pengguna menggunakan platform tersebut untuk tujuan ini. Thailand memiliki penetrasi berita TikTok tertinggi dengan 49% pengguna, diikuti oleh AS (12%) dan Eropa (11%). Meskipun demikian, YouTube dan Facebook tetap menjadi platform yang paling banyak digunakan untuk konsumsi berita secara keseluruhan.

Temuan ini memiliki implikasi yang luas bagi industri berita, menyoroti perlunya adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen dan lanskap media yang terus berkembang.