Insiden Lift Autograph Tower: Manajemen Thamrin Nine Sampaikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf

Manajemen UP at Thamrin Nine menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas insiden macetnya lift di lantai 99 Gedung Autograph Tower, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Sabtu, 7 Juni 2025. Insiden ini terjadi sehari sebelum acara soft opening observatorium di gedung tersebut. Pihak manajemen menegaskan bahwa keselamatan pengunjung adalah prioritas utama mereka.

Dalam rilis resminya yang dikeluarkan pada Selasa, 17 Juni 2025, manajemen menyatakan penyesalan mendalam atas kejadian tersebut dan menegaskan telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan lift. Mereka juga telah memperketat prosedur operasional bersama dengan pihak penyedia layanan lift.

"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang setulusnya kepada semua pihak yang terdampak atas kejadian ini," tulis manajemen dalam rilis tersebut. "Kami sangat memahami bahwa pengalaman ini merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, terutama bagi para pengunjung dan seluruh masyarakat."

Kronologi Kejadian

Insiden ini pertama kali mencuat ke publik setelah influencer Ryan Goutamadi membagikan pengalamannya melalui akun Instagram pribadinya, @ryangoutama. Ryan mengaku menghadiri acara soft opening atas undangan seorang teman yang bekerja di gedung tersebut. Ryan menjelaskan bahwa di dalam lift terdapat 16 orang dan kepanikan mulai melanda. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami sesak napas, bahkan hampir pingsan. Pintu lift sempat terbuka sedikit, namun kemudian menutup kembali secara otomatis. Suasana di dalam lift semakin mencekam karena pendingin udara tidak berfungsi dan sinyal ponsel terputus. Proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih 42 menit.

Ryan juga mengungkapkan kekecewaannya karena lift tersebut kembali digunakan tak lama setelah proses evakuasi selesai. "Kami baru saja keluar dan masih shocked, tapi lift tetap dipakai. Keselamatan orang kok bisa se-enteng itu," ujarnya.

Senada dengan Ryan, pengguna Instagram @rentiamel, yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut, menyatakan bahwa kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Renti membantah anggapan bahwa mereka mencari sensasi dengan membesar-besarkan kejadian ini. "Dikasih aware malah dikira gimmick. Masak iya harus ada korban jiwa dulu baru pada percaya?" tuturnya.

Penjelasan Teknis dari Pihak Penyedia Layanan Lift

Direktur Utama PT Berca Schindler Lifts, Sam Wong, menjelaskan bahwa penyebab utama insiden adalah ketidaksesuaian teknis antara komponen pintu kabin lift dan pintu lantai. Ketidaksesuaian ini kemudian terdeteksi oleh sistem keselamatan otomatis yang terdapat pada lift.

"Tim teknis kami mengidentifikasi adanya ketidaksesuaian antara cam pintu kabin lift dan roller pintu lantai," kata Wong dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa sistem keselamatan yang tertanam dalam perangkat lift secara otomatis akan menghentikan operasi jika ditemukan potensi risiko. "Lift berhenti dengan aman sesuai desain. Kabin tetap stabil dan memiliki ventilasi yang baik," jelasnya.

Wong menegaskan bahwa tidak ada penumpang yang berada dalam bahaya selama insiden terjadi dan evakuasi berhasil dilakukan dengan aman. "Tindakan korektif segera telah diambil. Kami juga telah menerapkan protokol pemantauan dan inspeksi yang ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," ujarnya.

Tindak Lanjut dan Komitmen Manajemen

Manajemen UP at Thamrin Nine menyampaikan terima kasih atas dukungan para tamu yang tetap menghadiri acara meskipun insiden terjadi sehari sebelumnya. Sebagai bentuk tanggung jawab, mereka telah melakukan inspeksi menyeluruh terhadap seluruh sistem transportasi vertikal di gedung tersebut dan meningkatkan pemantauan harian. Manajemen berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung dan penghuni.

"Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami akan terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk semuanya," tulis manajemen.

Manajemen berharap evaluasi menyeluruh dan komunikasi terbuka yang dilakukan dapat memulihkan kepercayaan publik setelah insiden ini. Gedung Autograph Tower, yang merupakan bagian dari superblok Thamrin Nine, diklaim sebagai gedung tertinggi di Indonesia dengan tinggi mencapai 385 meter.