Arab Saudi Luncurkan Ihram Daur Ulang: Inovasi Ramah Lingkungan Menuju Haji Berkelanjutan

Arab Saudi Luncurkan Ihram Daur Ulang: Inovasi Ramah Lingkungan Menuju Haji Berkelanjutan

Kerajaan Arab Saudi resmi meluncurkan ihram daur ulang, sebuah terobosan inovatif dalam upaya pelestarian lingkungan dan pencapaian target keberlanjutan Visi 2030. Inisiatif ambisius ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Komisi Mode Saudi, Tadweem (sebuah Perusahaan Daur Ulang Investasi Saudi atau SIRC), Perusahaan Pengembangan Kidana, dan Grup SANKO, sebuah pabrik tekstil asal Turki. Peluncuran resmi dilakukan di Islamic Arts Biennale, menandai langkah signifikan dalam pengelolaan limbah tekstil dan promosi ekonomi sirkular di sektor haji.

Proses daur ulang ihram ini mengadopsi sistem daur ulang tekstil tertutup. Tahapannya dimulai dari pengumpulan kain ihram bekas pakai dari jemaah haji, yang sebagian besar dikumpulkan dari tenda-tenda di Mina. Setelah dikumpulkan, kain-kain tersebut kemudian disortir dan diproses secara teliti di fasilitas SANKO, yang mengolah secara kimia untuk memastikan kebersihan dan kualitas kain sebelum diproses menjadi ihram baru. Nawaf Alhaysuni, Direktur Eksekutif Tadweem, memaparkan keberhasilan perusahaan dalam mendaur ulang 95% dari lima ton kain ihram yang dikumpulkan pada musim haji tahun lalu, dengan 5% sisanya diolah menjadi produk tekstil lain. Efisiensi proses ini menunjukan komitmen kuat terhadap pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab.

Ihram daur ulang yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan telah tersedia di pasaran. Konsumen dapat membelinya secara online atau di sejumlah toko ritel di Mekkah, Madinah, dan Jeddah. Rencana ekspansi penjualan juga mencakup bandara Jeddah dan Riyadh, yang akan semakin meningkatkan aksesibilitas produk ini. Meskipun harga jual ihram daur ulang (SR98) sedikit lebih tinggi dibandingkan ihram konvensional (SR50-SR60), selisih harga tersebut mencerminkan biaya proses daur ulang yang berstandar internasional dan mempertimbangkan kualitas serta dampak lingkungan yang positif.

Komisi Mode Saudi menekankan komitmennya terhadap inovasi dan keberlanjutan. Seorang juru bicara menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bukti nyata dedikasi mereka dalam mengeksplorasi solusi inovatif untuk mencapai Visi 2030. Kolaborasi yang terjalin dalam proyek ini menjadi contoh nyata sinergi antara sektor publik dan swasta untuk mendukung tujuan keberlanjutan nasional. Tantangan utama yang dihadapi adalah mengubah persepsi publik mengenai tekstil daur ulang. Untuk itu, Tadweem telah mengintegrasikan kode QR pada setiap kemasan produk, yang mengarahkan konsumen ke video yang menunjukan secara detail proses daur ulang ihram, memperlihatkan transparansi dan memastikan konsumen tentang kebersihan dan kualitas produk.

Alhaysuni menambahkan, tujuan jangka panjang Tadweem adalah membangun fasilitas daur ulang lokal di Arab Saudi. Hal ini bertujuan untuk menurunkan biaya produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor kain ihram, yang saat ini mencapai 97%. Tadweem berambisi menciptakan sistem sirkulasi lokal yang terintegrasi, di mana ihram dikumpulkan, didaur ulang, dan dijual kembali di dalam negeri. Keberhasilan inisiatif ini dalam kurun waktu kurang dari tiga minggu sejak peluncurannya menunjukan potensi besar proyek ini dalam mewujudkan musim haji yang lebih ramah lingkungan dan mempromosikan daur ulang tekstil secara lokal. Jika berhasil, langkah selanjutnya adalah membangun pabrik khusus untuk mendaur ulang kain ihram di Arab Saudi.

Inisiatif ihram daur ulang ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Arab Saudi. Langkah inovatif ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi negara-negara lain dalam menerapkan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah dan mendukung praktik ekonomi sirkular.