Jakarta Selatan Diterjang Banjir Akibat Luapan Kali Krukut, Aktivitas Warga Sempat Terganggu
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Selasa (17/6/2025) sore lalu mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta Selatan terendam banjir. Kenaikan volume air Kali Krukut menjadi penyebab utama bencana ini.
Menurut informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan, banjir melanda beberapa kelurahan di dua kecamatan, yaitu Pasar Minggu dan Mampang Prapatan. Kelurahan yang terdampak antara lain Cilandak Timur, Pela Mampang, dan Mampang Prapatan. Ketinggian air bervariasi, mencapai hingga 80 sentimeter di beberapa titik.
Luapan Kali Krukut, yang tidak mampu menampung curah hujan yang tinggi, menjadi penyebab utama banjir ini. Akibatnya, aktivitas warga terganggu dan beberapa ruas jalan terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Jalan Bangka I dan Jalan Pondok Karya, misalnya, tidak dapat dilalui kendaraan karena genangan air yang cukup tinggi.
Di Kelurahan Pela Mampang, ketinggian air mencapai puncaknya, yaitu 80 sentimeter. Sementara itu, di Cilandak Timur, banjir mencapai ketinggian 45 sentimeter. Untungnya, pada Rabu (18/6/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, banjir di kedua wilayah tersebut mulai surut.
Namun, di saat yang hampir bersamaan, Kelurahan Petogogan di Kebayoran Baru juga dilaporkan mengalami banjir. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 60 sentimeter dan berdampak pada 29 Rukun Tetangga (RT). Meskipun demikian, genangan air di Petogogan berhasil surut dalam waktu dua jam.
Mohammad Yohan, Ketua Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, menyatakan bahwa seluruh genangan air di wilayah Jakarta telah surut pada pukul 05.00 WIB. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras berbagai pihak yang berkolaborasi melakukan penyedotan air menggunakan pompa-pompa yang tersedia.
Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan tata air yang baik dan kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.