Imbas Perbaikan Armada Citilink, Tiket Kereta Jakarta-Kediri Jadi Alternatif Utama
Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur, menghentikan sementara operasional penerbangannya hingga 31 Juli 2025. Penutupan ini disebabkan oleh adanya maintenance atau perbaikan armada yang dilakukan oleh maskapai Citilink.
"Bandara tetap beroperasi sesuai jadwal, tetapi karena adanya maintenance pada beberapa armada Citilink, beberapa rute penerbangan, termasuk yang menuju Bandara Kediri, terdampak," ujar Bintari Ariyani, Legal, Compliance, and Stakeholder Manager PT Angkasa Pura I, pada Selasa (17/6/2025).
Saat ini, Citilink menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Kediri. Dengan adanya penundaan operasional ini, praktis tidak ada aktivitas penerbangan yang berlangsung di bandara tersebut. Citilink memulai penerbangan perdananya dari Jakarta ke Kediri pada 5 April 2024, menggunakan pesawat A320 CEO dengan kapasitas 180 penumpang.
Sebagai alternatif transportasi menuju Kediri, masyarakat kini beralih ke moda transportasi kereta api. Rute kereta api Jakarta-Kediri dilayani dari dua stasiun utama di Jakarta, yaitu Stasiun Gambir dan Stasiun Pasarsenen. Setiap harinya, tersedia lebih dari sepuluh jadwal keberangkatan kereta jarak jauh yang melayani rute ini.
Berdasarkan pantauan di situs resmi Kereta Api Indonesia (KAI), harga tiket kereta Jakarta-Kediri bervariasi, mulai dari Rp 189.000 hingga Rp 640.000 untuk sekali jalan. Namun, ketersediaan tiket terpantau semakin menipis. Hingga akhir Juni 2025, hanya tersisa beberapa pilihan kereta yang tersedia.
Kereta yang melayani rute Stasiun Pasarsenen-Stasiun Kediri antara lain:
- Matarmaja (kelas ekonomi)
- Brantas (kelas ekonomi dan eksekutif)
- Singasari (kelas ekonomi dan eksekutif)
Sementara itu, kereta yang melayani rute Stasiun Gambir-Stasiun Kediri adalah:
- Brawijaya (kelas eksekutif)
- Brawijaya Priority (kelas eksekutif)
- Gajayana Tambahan (kelas eksekutif)