Gibran Rakabuming Bertandang ke Kediaman Gus Iqdam, Bahas Pemberdayaan Pesantren dan Potensi UMKM
Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Muhammad Iqdam Kholid, yang lebih dikenal sebagai Gus Iqdam, pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah di Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (17/6/2025) malam. Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam tersebut diwarnai dengan diskusi santai mengenai berbagai isu, mulai dari perkembangan pesantren hingga potensi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Gus Iqdam mengungkapkan bahwa dalam suasana keakraban, Gibran menanyakan kabar dan berdiskusi mengenai kepemimpinannya. "Ya, kita cuma ngobrol-ngobrol saja. Gimana Mas Gibran di kepemimpinannya saat ini gimana? Keadaannya gimana? Ya, kita cuma ngobrol-ngobrol sehat atau tidak," ujar Gus Iqdam. Gibran pun tak ketinggalan menanyakan perihal dakwah yang dijalankan oleh Gus Iqdam.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menyampaikan rasa syukurnya karena dapat bersilaturahmi dengan Gus Iqdam di Blitar. Gus Iqdam sendiri, meskipun mengaku tidak terlalu memahami ranah politik, menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada pesantren dan santri di seluruh Indonesia.
- Perhatian Pemerintah Pusat: Gibran menanggapi harapan tersebut dengan menyatakan bahwa pesantren dan kalangan santri menjadi perhatian utama pemerintah.
Lebih lanjut, perbincangan keduanya juga menyentuh topik UMKM. Gibran bahkan menanyakan tentang UMKM sarung yang dimiliki oleh Gus Iqdam. Gus Iqdam pun berkelakar bahwa mereka berdua sebenarnya adalah kompetitor di dunia bisnis.
"Tadi malah banyak ngomongin usaha kita itu. Gus Iqdam itu sarungnya gimana? Saya juga menyeletuk lagi, sepatu jenengan gimana? Ya gitu. Kita kan kompetitor di dalam bisnis," kata Gus Iqdam.
Sebagai bentuk silaturahmi, Gus Iqdam memberikan sebuah sarung batik kepada Gibran, berharap sarung tersebut dapat digunakan untuk beribadah.
Sementara itu, Gibran mengungkapkan bahwa ia telah lama menjalin pertemanan dengan Gus Iqdam dan menganggapnya sebagai guru. Ia juga merasa senang dapat bertemu dan bersantap malam di kediaman Gus Iqdam. Gibran mengenang pertemuan terakhirnya dengan Gus Iqdam terjadi sekitar satu tahun lalu, saat ia masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Ini Gus Iqdam teman lama guru dan ini luar biasa sekali akhirnya bisa bertemu dan dijamu makan malam di pondoknya Gus Iqdam malam ini," ujar Gibran.