Di Sentul, Bogor, Jawa Barat, sebuah pos pengamanan gabungan bernama Pos Soebianto telah diresmikan. Kehadiran pos ini memiliki makna penting, terutama dalam konteks pengamanan jalur menuju kediaman Presiden Prabowo Subianto. Namun, di balik fungsinya sebagai fasilitas keamanan, nama "Soebianto" menyimpan kisah heroik seorang prajurit yang namanya diabadikan sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam sambutannya saat peresmian, mengisahkan latar belakang sosok Soebianto. Beliau menjelaskan bahwa Soebianto adalah bagian dari dua bersaudara, bersama dengan Soedjono Hadikusumo. Keduanya gugur dalam Pertempuran Lengkong pada tahun 1946, sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Lebih lanjut Bupati menjelaskan, saat Soebianto gugur, ditemukan sepucuk surat di saku bajunya yang dinamakan Sajak Subianto. Sajak tersebut berisi pesan yang sangat mendalam, yaitu "Kita tidak sendirian, beribu-ribu orang yang tidak kita kenal dan beribu-ribu orang yang tidak kenal kita. Tapi apa yang kita perbuat hari ini, akan menentukan nasib masa depan mereka".

Kisah pilu seorang ibu yang kehilangan kedua putranya dalam pertempuran menjadi pengingat akan pengorbanan besar yang telah dilakukan demi kemerdekaan. Nama Soebianto kemudian diabadikan menjadi nama Presiden Republik Indonesia, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya. Soebianto Djojohadikusumo sendiri merupakan paman dari Presiden Prabowo Subianto. Sementara itu, nama Soejono Djojohadikusumo, saudara dari Soebianto, diabadikan menjadi nama adik dari Presiden Republik Indonesia, yaitu Hashim Soejono Djojohadikusumo.

Bupati Rudy Susmanto menekankan bahwa meskipun saat ini bangsa Indonesia tidak lagi berada dalam situasi pertempuran fisik seperti tahun 1946, semangat perjuangan para pahlawan tetap relevan untuk diwariskan. Jasa-jasa mereka harus terus dikenang, dan semangat pengorbanan mereka harus menjadi inspirasi dalam perjuangan sehari-hari.

Peresmian Pos Soebianto ini bukan hanya sekadar peresmian sebuah fasilitas keamanan, tetapi juga menjadi momentum untuk mengenang sejarah, menghormati jasa pahlawan, dan meneladani semangat perjuangan mereka dalam membangun bangsa dan negara.