Ratusan Aduan Membanjiri Posko SPMB Jakarta Timur, Lupa Kata Sandi Jadi Keluhan Utama
Posko Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMKN 26 Jakarta Timur, menjadi pusat perhatian para orang tua yang tengah berjuang memasukkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sejak dibuka, posko ini setiap harinya dibanjiri sekitar 300 aduan dari masyarakat yang mengalami berbagai kendala dalam proses pendaftaran.
Tri Kurniasih, Kepala Seksi SMP dan SMA Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa mayoritas aduan yang diterima berkaitan dengan masalah teknis, terutama lupa kata sandi akun SPMB. "Memang yang paling banyak datang ke sini itu untuk reset password, juga terkait akun pendaftar yang belum terverifikasi," ujarnya saat ditemui di Posko SPMB SMKN 26 Jakarta.
Masalah lupa kata sandi memang menjadi momok bagi banyak pendaftar. Kondisi ini memaksa mereka untuk mendatangi posko dan meminta bantuan petugas untuk mereset akun mereka. Selain masalah kata sandi, sejumlah orang tua juga mengeluhkan mengenai batas waktu pemutakhiran data Kartu Keluarga (KK). KK menjadi salah satu syarat wajib dalam pendaftaran SPMB, dan sistem secara otomatis akan menolak pendaftaran jika tanggal yang tertera pada KK melewati batas waktu yang telah ditentukan.
"Cut off itu adalah batas waktu seorang calon peserta didik mendaftar berdasarkan tanggal yang tercantum di KK. Kalau melewati tanggal itu, maka pendaftaran akan otomatis ditolak oleh sistem," jelas Tri Kurniasih.
Petugas posko juga menerima keluhan dari orang tua yang ingin mengubah pilihan sekolah. Beberapa dari mereka merasa salah memilih sekolah saat proses pendaftaran awal. Namun, perubahan pilihan sekolah ini tidak dapat dilakukan selama masa pendaftaran masih berlangsung. Sistem telah dirancang sedemikian rupa untuk mencegah perubahan pilihan sekolah di tengah jalan.
"Tapi mereka enggak terima gitu dengan alasan mereka salah pilih sekolah, yang itu kami nggak bisa karena itu kan sistem gitu ya," jelasnya.
Namun, Tri memberikan sedikit angin segar bagi orang tua yang merasa salah memilih sekolah. Jika anak mereka tidak lolos seleksi atau 'terlempar' dari sistem, mereka masih memiliki kesempatan untuk memilih sekolah lain selama masa pendaftaran masih dibuka.
"Kalau anaknya tidak lolos atau ‘terlempar’ dari sistem, maka masih ada kesempatan memilih sekolah lain selama masa pendaftaran masih berlangsung. Dia bisa memilih tiga lagi, terlempar lagi dia pilih lagi tiga, sampai dia nyangkut gitu," jelasnya. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pendaftar untuk mencoba peruntungan mereka di sekolah lain yang masih memiliki kuota.
Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur telah menyiapkan tim khusus untuk menangani berbagai kendala teknis yang dihadapi para pendaftar. Tim ini bertugas memberikan bantuan dan solusi bagi para orang tua yang mengalami kesulitan dalam proses pendaftaran SPMB. Dengan adanya posko bantuan dan tim khusus ini, diharapkan proses pendaftaran SPMB dapat berjalan lancar dan semua calon peserta didik dapat terdaftar dengan baik.