Ancaman Bom Hantui Penerbangan Saudia Rute Jeddah-Jakarta, Pesawat Mendarat Darurat di Kualanamu

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa, mengungkapkan adanya ancaman bom yang ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines yang terbang dari Jeddah menuju Jakarta. Pesawat tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu.

Menurut Asri, ancaman tersebut menyatakan bahwa bom akan diledakkan jika pesawat mendarat di Jakarta. "Ancaman bom itu menyebutkan bahwa pesawat akan diledakkan saat mendarat di Jakarta," ujar Asri dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa (17/6/2025).

Asri menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan menerima pesan ancaman tersebut melalui email sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, pesawat sudah berada di wilayah udara Indonesia. "Kami menerima informasi pada pukul 07.30 WIB dari sebuah email yang masuk ke Jakarta, ketika pesawat melintasi wilayah Indonesia," terangnya.

Pesan ancaman itu ditulis dalam bahasa Inggris dan diduga berasal dari Bombay (Mumbai), India. Namun, Asri tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi pesan tersebut dan mengarahkan pertanyaan lebih lanjut kepada Kementerian Perhubungan sebagai penerima email.

Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyatakan bahwa hasil pemeriksaan sementara tidak menemukan adanya bom di dalam pesawat. "Dari hasil pengecekan oleh tim Jibom, Kodam, dan Paskhas, pesawat dinyatakan clear, baik dari kabin maupun barang-barang yang diangkut. Namun, kami masih melakukan pendalaman terhadap barang bawaan para jemaah haji," kata Wishnu saat konferensi pers di Bandara Kualanamu.

Whisnu menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai ancaman tersebut dari pihak bandara. Polda Sumut bersama dengan Kodam I/BB dan petugas lainnya segera melakukan pengecekan. Prioritas utama adalah mengamankan dan mengevakuasi para penumpang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Kami melakukan kegiatan sesuai SOP, mengamankan penumpang terlebih dahulu, kemudian melakukan pemeriksaan terhadap pesawat. Kronologis dan latar belakang kejadian masih dalam pendalaman, berdasarkan informasi dari Jakarta dan Jeddah," pungkasnya.

Berikut adalah rangkuman tindakan yang telah dilakukan:

  • Penerimaan informasi ancaman bom melalui email.
  • Pendaratan darurat pesawat Saudia Airlines di Bandara Kualanamu.
  • Pemeriksaan menyeluruh oleh tim Jibom, Kodam, dan Paskhas.
  • Evakuasi dan pengamanan penumpang sesuai SOP.
  • Pendalaman informasi dan investigasi lebih lanjut oleh pihak berwenang.