Warga Pulau Derawan Hilang Misterius, Diduga Jadi Korban Serangan Buaya Saat Berada di Jamban Sungai
Seorang pria bernama Ayong, berusia 53 tahun, warga Kampung Kasai, Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dilaporkan hilang sejak Minggu malam (15/6/2025). Kehilangan Ayong memicu kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat setempat, terutama karena dugaan kuat bahwa ia menjadi korban serangan buaya saat sedang berada di jamban yang terletak di tepi sungai.
Menurut informasi yang dihimpun, Ayong terakhir terlihat di sekitar jamban belakang rumahnya pada pukul 22.15 WITA. Kondisi jamban yang sudah lapuk semakin menambah kerentanan terhadap potensi bahaya. Seorang saksi mata bernama Coki mengaku melihat kejadian tersebut dari kejauhan dan segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
Tim SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk Unit Siaga SAR Kabupaten Berau, kepolisian, TNI, dan organisasi perangkat daerah terkait, langsung bergerak cepat melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian. Sarifuddin, salah satu anggota Tim Rescue, mengungkapkan bahwa pencarian difokuskan pada radius satu kilometer dari titik awal Ayong menghilang. Meskipun demikian, upaya pencarian menghadapi sejumlah tantangan signifikan.
Arus sungai yang deras dan keberadaan buaya yang dikenal menghuni perairan tersebut menjadi kendala utama bagi tim SAR. Sarifuddin menegaskan komitmen tim untuk terus melakukan pencarian secara maksimal, meskipun menyadari risiko dan kesulitan yang ada di lapangan.
Kampung Kasai, yang terletak di daerah muara sungai, memang dikenal sebagai habitat alami bagi buaya. Warga setempat seringkali melihat keberadaan reptil tersebut di sekitar permukiman mereka. Ironisnya, sungai juga menjadi sumber air dan tempat aktivitas sehari-hari bagi warga, termasuk untuk mandi, mencuci, dan buang air.
Tragisnya, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi di sungai Kampung Kasai. Dalam periode Januari hingga April 2025, tercatat sudah ada tujuh kasus serupa. Enam korban berhasil selamat, namun seorang anak berusia 10 tahun tidak ditemukan. Rentetan kejadian ini semakin meningkatkan kewaspadaan dan kekhawatiran warga terhadap ancaman serangan buaya di sungai yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.