Triasmitra Optimistis Ekspansi Bisnis Kabel Laut Dongkrak Pendapatan 22 Persen

PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), emiten yang bergerak di bidang infrastruktur fiber optik, menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22 persen pada tahun 2025. Target ambisius ini didorong oleh strategi ekspansif perusahaan yang berfokus pada pengembangan jaringan kabel laut dan darat di berbagai wilayah strategis Indonesia, terutama di kawasan Indonesia Tengah. Pengumuman ini disampaikan dalam acara Paparan Publik 2025 yang digelar setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta.

Direktur Utama Triasmitra, Indra Mardiatna, mengungkapkan bahwa motor utama pertumbuhan pendapatan di tahun 2025 adalah optimalisasi aset kapal kabel laut CLV Bentang Bahari dan penyelesaian proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Rising 8 yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura. "Untuk tahun 2025, kami menargetkan pendapatan sebesar Rp 679 miliar, meningkat 22 persen dari realisasi tahun sebelumnya," ujar Indra. Peningkatan ini diharapkan berasal dari kontribusi signifikan dari bisnis developer, khususnya dari penjualan jalur kabel laut dan darat yang sudah beroperasi, serta jalur-jalur yang masih dalam tahap pembangunan, termasuk SKKL Rising 8 dan SKKL Indonesia Tengah.

Fokus utama Triasmitra saat ini adalah pengembangan infrastruktur kabel laut di kawasan Indonesia Tengah. Proyek ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang dijadwalkan pada tahun 2026, akan menghubungkan segmen Sanur – Makassar. Tahap kedua, yang direncanakan pada tahun 2027, akan melanjutkan pembangunan jaringan dari Selayar hingga Luwuk. Saat ini, perusahaan sedang dalam proses pengurusan perizinan untuk survei kelautan (marine survey) yang diperkirakan akan dilaksanakan setelah proyek Rising 8 selesai. Indra menambahkan, "Setelah kapal Bentang Bahari menyelesaikan proyek Rising 8, kapal ini akan kami optimalkan untuk penggelaran SKKL Indonesia Tengah tahap satu."

Proyek SKKL Rising 8 Jakarta – Singapura juga menjadi prioritas utama Triasmitra. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA). Jalur kabel laut ini akan membentang sepanjang 1.128,5 kilometer dengan kapasitas 25 terabit per second per fiber pair. Triasmitra menggunakan kabel dari Norddeutsche Seekabelwerke (Jerman) dan repeater dari Alcatel Submarine Network (Perancis) untuk proyek ini. Indra menjelaskan bahwa kabel dan repeater untuk proyek Rising 8 sudah berada di atas kapal Bentang Bahari. Selain itu, perusahaan telah mengamankan kontrak dengan tiga pelanggan off-taker dan sedang dalam tahap negosiasi akhir dengan sejumlah calon pelanggan lainnya. "Dengan kesiapan yang matang, kami sangat yakin bahwa proyek Rising 8 akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan di tahun-tahun mendatang," tegas Indra.

Pada tahun 2024, Triasmitra berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pendapatan sebesar Rp 556 miliar, meningkat 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba kotor perusahaan mencapai Rp 206 miliar, sementara laba usaha naik delapan persen menjadi Rp 84 miliar. Selain penjualan jaringan kabel laut dan darat, Triasmitra juga mendapatkan proyek Managed Service dari XL dan Fiberstar untuk SKKL Palembang – Sungai Liat. Proyek restorasi jaringan ini berhasil diselesaikan lebih cepat dari target Service Level Agreement (SLA) yang ditetapkan.

Manajemen Triasmitra juga menekankan komitmennya terhadap perbaikan berkelanjutan dalam layanan. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah gangguan (fiber cut), peningkatan core availability, pemangkasan waktu perbaikan (Mean Time to Repair), serta optimalisasi patroli laut sepanjang tahun 2024. Triasmitra, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri kabel fiber optik, mengendalikan dua entitas anak, yaitu PT Jejaring Mitra Persada (pengembangan jaringan fiber) dan PT Triasmitra Multiniaga Internasional (pemeliharaan jaringan). Perusahaan ini menyediakan layanan end-to-end, mulai dari pembangunan, penjualan, hingga perawatan kabel laut dan darat.

Secara keseluruhan, strategi ekspansi yang agresif, fokus pada pengembangan jaringan kabel laut di Indonesia Tengah, dan optimalisasi proyek SKKL Rising 8 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pendapatan Triasmitra secara signifikan di tahun 2025 dan seterusnya.