Tagihan Tak Terduga di Warung Sederhana, Pengunjung Terkejut Harga Dua Lauk Tembus Ratusan Ribu Rupiah

Seorang wanita asal Malaysia dibuat terkejut dengan tagihan yang harus dibayarnya saat makan di sebuah warung makan sederhana di Johor Bahru. Ia mengaku hanya memesan dua jenis lauk, namun total biaya yang harus dikeluarkan mencapai RM110 atau setara dengan Rp 423.000.

Kejadian ini bermula ketika wanita tersebut, yang diketahui bernama Aqla, makan malam bersama keluarganya di sebuah warung yang ia sebut sebagai "kedai nasi campur". Melalui video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, @sukasukaaqla, ia memperlihatkan detail tagihan yang membuatnya kaget. Dalam video berdurasi singkat itu, Aqla menyorot dua hidangan yang dipesannya, yaitu seporsi udang yang berisi enam ekor dan semangkuk siput sedut.

Menurut rincian dalam bon yang diperlihatkan, harga udang tersebut mencapai RM36 (Rp 139.000), sementara semangkuk siput sedut dihargai RM24 (Rp 93.000). Setelah ditambahkan dengan biaya nasi dan minuman untuk enam orang, total tagihan yang harus dibayar menjadi RM110. Aqla merasa harga yang dikenakan tidak wajar dan menganggap dirinya menjadi korban "getok harga".

"Jangan datang ke tempat makan ini kalau tidak bawak duit," tulis Aqla dalam keterangan videonya, "Harga makanannya mahal sekali, padahal ini cuma kedai nasi campur saja. Namanya Restoran Mak Teh di Taman Ayer Molek , Johor Bahru. Mahal nak mampus!"

Unggahan Aqla ini kemudian viral dan memicu berbagai komentar dari warganet. Sebagian warganet mencoba membela pihak warung makan, dengan alasan bahwa hidangan laut seperti udang dan siput sedut memerlukan proses pengolahan yang lebih rumit dan memakan waktu. Mereka juga mempertanyakan mengapa Aqla tidak menanyakan harga terlebih dahulu sebelum memesan makanan.

Namun, tidak sedikit pula warganet yang setuju dengan pendapat Aqla bahwa harga yang dikenakan terlalu mahal. Beberapa warganet membagikan pengalaman mereka, dengan menyebutkan bahwa harga semangkuk siput sedut di tempat lain biasanya hanya berkisar antara RM7 hingga RM8. Seorang warganet bahkan mengaku menjadi khawatir dan enggan untuk kembali makan di warung tersebut, meskipun sebelumnya merupakan pelanggan setia.

Kasus ini menjadi viral dan memicu diskusi tentang transparansi harga di warung makan sederhana. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi para konsumen untuk selalu berhati-hati dan menanyakan harga sebelum memesan makanan, terutama di tempat-tempat yang belum familiar.