Pesona Blue Sapphire: Kalung Maia Estianty di Acara Siraman Al Ghazali Jadi Perbincangan

Penampilan Maia Estianty pada prosesi siraman Al Ghazali, putra sulungnya, menjadi pusat perhatian publik. Kebaya anggun yang dikenakannya bukan satu-satunya daya tarik, namun sebuah kalung yang menghiasi lehernya turut mencuri perhatian. Kalung tersebut dihiasi dengan batu blue sapphire yang memancarkan keindahan memesona.

Kehadiran batu safir biru pada kalung tersebut memicu spekulasi mengenai nilainya. Safir biru memang dikenal sebagai salah satu batu permata paling dicari dan bernilai tinggi di dunia perhiasan. Batu ini memiliki sejarah panjang dan kaya akan makna simbolis.

Mengenal Lebih Dekat Blue Sapphire

Safir, yang secara harfiah berarti "biru" dalam bahasa Yunani, sebenarnya adalah bagian dari keluarga corundum, sama seperti ruby. Meskipun identik dengan warna biru, safir hadir dalam berbagai varian warna, mulai dari merah muda, kuning, ungu, hingga tidak berwarna. Namun, safir biru dengan warna biru keunguan yang pekat dianggap paling berharga dan diminati.

Makna Simbolis dan Nilai Sebuah Safir

Selain keindahan visualnya, safir juga kaya akan makna simbolis. Batu ini sering dikaitkan dengan kebijaksanaan, kesetiaan, dan kemewahan. Tak heran jika safir menjadi pilihan favorit di kalangan bangsawan dan selebriti sebagai perhiasan.

Harga sebuah perhiasan safir sangat bervariasi, tergantung pada sejumlah faktor, antara lain:

  • Warna: Semakin pekat dan merata warna birunya, semakin tinggi nilainya.
  • Ukuran dan Kejernihan: Batu yang besar dan bebas dari inklusi (cacat internal) sangat langka dan mahal.
  • Asal Batu: Safir dari Kashmir dan Burma dikenal sebagai yang paling istimewa. Safir Kashmir sangat langka karena tambangnya hanya beroperasi selama enam tahun di abad ke-19.
  • Perlakuan: Safir alami tanpa perlakuan akan jauh lebih mahal daripada yang telah dipanaskan atau diisi retaknya. Identifikasi ini hanya dapat dilakukan oleh laboratorium gemologi profesional.
  • Desain: Sentuhan desainer ternama dan gaya antik juga dapat meningkatkan nilai perhiasan safir secara signifikan.

Sebagai ilustrasi, safir langka "The Blue Belle of Asia" terjual dengan harga fantastis, mencapai 17,5 juta dolar AS pada tahun 2014. Untuk kalung yang dikenakan Maia, dengan asumsi safir berkualitas tinggi dan alami, perkiraan nilainya bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah. Keberadaan berlian pendamping dan nama desainer juga turut memengaruhi harga akhir.

Penampilan Maia dengan kebaya klasik dan kalung safir pada acara siraman Al Ghazali memberikan kesan mendalam. Gaya tersebut mencerminkan kombinasi antara tradisi budaya dan kemewahan modern. Kalung safir yang dikenakan Maia bukan sekadar aksesori, melainkan simbol status, selera, dan apresiasi terhadap keindahan abadi batu permata. Perhiasan yang dikenakan Maia tersebut diduga berasal dari merek perhiasan ternama, Cartier, yang semakin menambah nilai eksklusif pada penampilannya.