Inovasi Sebagai Budaya Kerja, Saepul Uyun Raih Adhyaksa Awards dan Menginspirasi Kejaksaan Modern
Transformasi Kejaksaan Melalui Inovasi: Kisah Inspiratif Saepul Uyun
Di balik gemerlap panggung Adhyaksa Awards 2024, terukir kisah inspiratif tentang seorang jaksa bernama Saepul Uyun Sujati. Bukan sekadar meraih penghargaan sebagai Jaksa Inovatif dalam Penegakan Hukum, Saepul membawa serta visi perubahan yang mendalam: menjadikan inovasi sebagai fondasi budaya kerja di lingkungan kejaksaan.
"Inovasi ini adalah terobosan krusial di bidang hukum. Mari kita jadikan inovasi sebagai budaya kerja, sehingga institusi kejaksaan semakin relevan dan berdampak nyata dalam kehidupan masyarakat," ungkap Saepul, saat dihubungi awak media.
Momentum penerimaan penghargaan tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Saepul. Ia mengenang bagaimana rasa grogi bercampur bangga saat berdiri di hadapan jajaran pejabat tinggi negara. Kehadiran di forum nasional tersebut menjadi pengakuan atas dedikasinya dalam menghadirkan perubahan positif.
SIPBB: Solusi Sederhana Berdampak Luas
Inovasi yang digagas Saepul berawal dari permasalahan mendasar dalam pengelolaan barang bukti. Sebagai Kepala Seksi Pemulihan Aset dan Barang Bukti, ia melihat celah dalam sistem pencatatan manual yang rentan terhadap kehilangan data dan inefisiensi.
"Awalnya, barang bukti dicatat manual di kertas, sehingga mudah hilang dan sulit diidentifikasi. Dengan sistem QR code, semua data tercatat secara digital dan mudah diakses hanya dengan pemindaian," jelasnya.
Solusi sederhana ini kemudian berkembang menjadi SIPBB atau Sistem Informasi Penelusuran Barang Bukti. Lebih dari sekadar alat internal, SIPBB kini menjadi layanan publik yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi dan mengajukan permohonan pengembalian barang bukti secara online melalui portal website yang telah disediakan.
Inovasi Tanpa Batas: Semangat untuk Berkarya
Latar belakang pendidikan hukum tidak menghalangi Saepul untuk berinovasi. Ia meyakini bahwa adaptasi terhadap perkembangan zaman adalah kunci untuk memperkuat kinerja penegakan hukum.
"Meskipun saya berlatar belakang hukum, bukan teknologi, saya tetap bersemangat untuk berkarya dan berbuat yang terbaik," tegasnya.
Saepul mengajak para jaksa untuk berani berpikir kreatif dan melihat inovasi sebagai upaya untuk menyederhanakan proses hukum agar lebih efektif, efisien, dan humanis. Ia menekankan bahwa inovasi bukan hanya tentang digitalisasi, tetapi juga tentang bagaimana hukum dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
"Inovasi hukum bukan sekadar membuat aplikasi, tetapi bagaimana menyederhanakan proses hukum supaya lebih efektif, efisien dan humanis. Apalagi sekarang teknologi sudah jadi bagian dari dinamika masyarakat," jelasnya.
Adhyaksa Awards, menurut Saepul, menjadi pengingat bagi para jaksa untuk terus mengembangkan diri dan memanfaatkan teknologi dalam berbagai aspek pelayanan dan penanganan perkara.
"Jaksa harus melek teknologi, setidaknya paham bagaimana teknologi bisa mendukung tugas. Mulai dari pelayanan administrasi sampai penanganan perkara, semua bisa dibantu," ujarnya.
Adhyaksa Awards 2025: Ajak Partisipasi Masyarakat
Keberhasilan Saepul Uyun Sujati sebagai pemenang Adhyaksa Awards 2024 menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan Adhyaksa Awards 2025. Ajang ini kembali hadir dengan menambah dua kategori nominasi baru.
Masyarakat diundang untuk berpartisipasi dalam memberikan penilaian dan masukan kepada panitia terkait jaksa-jaksa yang layak mendapatkan penghargaan. Panitia berharap masyarakat dapat memberikan informasi yang akurat, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.