Jakarta Berupaya Jadi Kota Inklusif: Fokus pada Perempuan dan Anak dalam Pembangunan Berkelanjutan

Jakarta tengah berupaya mewujudkan visi sebagai kota global yang inklusif dan berkelanjutan, dengan menempatkan kesejahteraan perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunannya. Pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi untuk memastikan bahwa pertumbuhan kota tidak hanya terukur dari kemajuan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga dari tingkat keamanan, kenyamanan, dan keadilan yang dirasakan oleh seluruh warganya.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan individu, dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang ramah dan aman bagi semua. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 menjadi momentum krusial untuk mengarahkan pembangunan kota ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Isu-isu seperti kekerasan seksual dan dampak negatif digitalisasi terhadap perempuan dan anak-anak memerlukan perhatian dan penanganan segera. Kementerian PPPA telah mengambil langkah-langkah proaktif, termasuk pengembangan inisiatif Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang diimplementasikan melalui Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). RBI berfungsi sebagai pusat komunitas yang menyediakan ruang aman bagi perempuan dan anak-anak untuk melaporkan kekerasan, mengembangkan potensi diri, membangun ketahanan keluarga, serta memperoleh edukasi tentang keamanan digital dan literasi keuangan.

Di bidang ekonomi sosial, pemerintah juga berupaya meningkatkan daya tahan dan kreativitas masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak melalui pembaruan regulasi, termasuk revisi Perda Nomor 8 Tahun 2011 yang akan menghasilkan Perda Perlindungan Perempuan dan Perda Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA). Saat ini, sebagian wilayah Jakarta telah mencapai kategori utama dalam KLA, dan diharapkan revisi ini akan membawa Jakarta ke tingkat paripurna.

Kemitraan dengan komunitas juga memegang peranan penting. Kawan Puan, sebuah jaringan komunitas perempuan, menjadi mitra strategis dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan. Kawan Puan telah memberikan bantuan kepada ribuan korban kekerasan seksual, bekerja sama dengan puluhan LSM, dan memberikan dukungan pendanaan kepada ratusan perempuan. Kolaborasi antara komunitas dan pemerintah dipandang esensial untuk memastikan bahwa inisiatif dari akar rumput dapat menjangkau lebih banyak pihak dan memberikan dampak yang lebih luas.

Melalui kolaborasi lintas sektor yang kuat, Jakarta bertekad untuk menjadi kota yang tidak hanya maju secara fisik dan ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara sosial, di mana tidak ada satu pun kelompok yang tertinggal, khususnya perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan.