SMPN 49 Surabaya Inisiasi Ekstrakurikuler Mobile Legends: Wadah Positif Kembangkan Bakat Siswa

markdown

SMPN 49 Surabaya Inisiasi Ekstrakurikuler Mobile Legends: Wadah Positif Kembangkan Bakat Siswa

Surabaya, Jawa Timur - SMP Negeri 49 Surabaya mengambil langkah inovatif dengan berencana membuka ekstrakurikuler Mobile Legends pada tahun ajaran 2025/2026. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap antusiasme siswa terhadap game tersebut, sekaligus sebagai upaya untuk mengarahkan minat mereka ke kegiatan yang lebih positif dan terstruktur.

Kepala SMP Negeri 49 Surabaya, Siti Chudoifiah, mengungkapkan bahwa ide ini bermula dari keikutsertaan beberapa guru dalam workshop tentang Mobile Legends. Mereka melihat potensi game ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan berbagai keterampilan siswa. "Daripada anak-anak membuka YouTube atau aplikasi lain yang tidak jelas dan cenderung merusak, lebih baik kita arahkan mereka ke e-sports Mobile Legends," ujarnya.

Ekstrakurikuler ini tidak hanya berfokus pada aspek kompetitif dalam bermain game. Pihak sekolah juga akan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik, seperti sportivitas, kerjasama tim, dan pengendalian emosi. Siswa akan diajarkan untuk tidak mengeluarkan kata-kata kotor saat bermain, belajar mengelola emosi saat kalah atau menang, serta menghargai lawan.

Fokus Pembentukan Karakter dan Keterampilan

Arif Hidayat, teacher ambassador SMP Negeri 49 Surabaya, menambahkan bahwa tujuan utama dari ekstrakurikuler ini adalah untuk menciptakan lingkungan bermain game yang sehat dan mencegah siswa dari kecanduan. Ia menjelaskan bahwa tanpa pengawasan dan bimbingan yang tepat, siswa cenderung bermain game secara berlebihan dan terpapar pada konten-konten negatif.

"Kami berusaha melawan ancaman kecanduan game dengan menciptakan 'Mabar Sehat'," kata Arif. "Jika tidak kita fasilitasi, siswa malah bermain di belakang kita, di rumah tanpa pengawasan orang tua, dan terpapar pada karakter-karakter toxic dalam game. Akibatnya, mereka bisa saling menyalahkan teman, bahkan di luar game."

Oleh karena itu, sekolah akan fokus pada pembentukan karakter siswa terlebih dahulu, agar nilai-nilai positif yang dipelajari dalam ekstrakurikuler dapat dipraktikkan di rumah.

Pihak sekolah juga akan mengajarkan siswa bagaimana merespons dengan baik saat menang atau kalah, serta memberikan sanksi tegas jika ada yang berkata kasar atau bersikap tidak sportif. Bahkan, permainan akan dihentikan jika emosi sudah memuncak.

Fairuziyah Aizzatun Nisa, teacher ambassador sekaligus guru TIK SMP Negeri 49 Surabaya, menambahkan bahwa ekstrakurikuler Mobile Legends ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir strategis, menyusun taktik, dan berkomunikasi dalam tim.

"Di sekolah ini, kami membiasakan siswa untuk saling bersalaman dan bermaaf-maafan setelah pertandingan. Kami juga membuat peraturan yang baik untuk anak-anak, agar mereka memanfaatkan Mobile Legends sebagai e-sports untuk melatih kemampuan-kemampuan tersebut," jelasnya.

Partisipasi Orang Tua Sangat Penting

Pihak sekolah menyadari bahwa keberhasilan ekstrakurikuler ini juga bergantung pada peran aktif orang tua. Waktu siswa di rumah lebih banyak daripada di sekolah, sehingga pengawasan dan dukungan dari orang tua sangat penting untuk menyeimbangkan antara semangat belajar dan bermain game.

"Peran orang tua sangat besar," kata Arif. "Kami tidak bisa sendiri karena waktu anak di rumah lebih banyak. Kami hanya mengawasi anak beberapa jam saja. Jadi, harus ada kerja sama dengan orang tua untuk tetap meningkatkan semangat belajar siswa."

Target Partisipasi di Tingkat Kota

Fairuz menambahkan bahwa alasan pemilihan Mobile Legends sebagai ekstrakurikuler adalah karena game ini sangat populer di kalangan siswa dan di Asia pada umumnya.

"Ke depannya, mungkin kita bisa mempertimbangkan ekstrakurikuler e-sports lain juga, seperti PUBG, Free Fire, dan lain sebagainya," ujarnya.

Harapannya, melalui ekstrakurikuler ini, siswa dapat berpartisipasi dalam perlombaan e-sports di tingkat kota. Pemerintah Kota Surabaya sering mengadakan lomba e-sports Mobile Legends, sehingga siswa SMPN 49 Surabaya diharapkan dapat berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

Selain ekstrakurikuler e-sports, siswa juga diajarkan cara memanfaatkan teknologi melalui berbagai kegiatan kreatif, terupdate, dan interaktif. Contohnya, siswa baru-baru ini belajar membuat aplikasi sederhana dan animasi interaktif. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi tidak hanya terbatas pada ekstrakurikuler, tetapi juga diimplementasikan dalam pembelajaran.

Untuk saat ini, perencanaan ekstrakurikuler Mobile Legends belum dirancang secara detail karena pihak sekolah ingin melihat bagaimana perkembangan dan respons siswa terlebih dahulu melalui turnamen Mobile Legends pada kegiatan class meeting.

Selain itu, pihak sekolah juga perlu melakukan diskusi lebih lanjut dengan para orangtua mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler tersebut, yang akan dilakukan pada saat pengambilan rapor siswa, untuk mengetahui jejak pendapat dari wali murid.