Eskalasi Konflik: Analisis Kekuatan Rudal Iran di Tengah Ketegangan dengan Israel

markdown Konflik antara Iran dan Israel terus memanas, ditandai dengan saling serang menggunakan rudal dan drone. Serangan terbaru dari Iran memicu perhatian dunia terhadap kemampuan rudal yang dimiliki negara tersebut. Angkatan Bersenjata Israel (IDF) melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan ratusan rudal balistik ke wilayah Israel dalam beberapa gelombang serangan. Serangan ini dilaporkan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa di beberapa kota, termasuk Tel Aviv, Ramat Gan, dan Haifa.

Meskipun IDF mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome berhasil mencegat sebagian besar rudal, beberapa di antaranya berhasil menembus pertahanan dan mencapai target. Klaim Iran mengenai penggunaan rudal hipersonik dan rudal dengan kemampuan manuver juga menjadi perdebatan, dengan Israel meragukan keakuratan informasi tersebut. Pihak Israel menyatakan bahwa serangan Iran tidak separah yang diperkirakan dan berhasil diredam dengan bantuan Amerika Serikat dari Laut Mediterania.

Mengenai kekuatan rudal Iran, data dari Wisconsin Project on Nuclear Arms Control menunjukkan bahwa Iran memiliki lebih dari 3.000 rudal balistik. Jumlah ini menjadi perhatian serius bagi Israel dan sekutunya, yang khawatir rudal-rudal tersebut berpotensi membawa hulu ledak nuklir. Berikut adalah beberapa jenis rudal yang diketahui dimiliki Iran:

  • Sejjil: Rudal balistik jarak menengah (MRBM) dengan jangkauan hingga 2.000 km.
  • Ghadr-1: Rudal balistik jarak menengah (MRBM) yang ditingkatkan dari Shahab-3, dengan jangkauan yang lebih jauh.
  • Kheibar Shekan: Rudal balistik jarak menengah (MRBM) berbahan bakar padat dengan kemampuan manuver.
  • Shahab-3: Rudal balistik jarak menengah (MRBM) dengan jangkauan hingga 2.000 km.
  • Fattah-1: Rudal hipersonik yang masih dalam tahap pengembangan atau telah dioperasikan secara terbatas.
  • Hormuz-1/2: Rudal balistik anti-kapal dengan jangkauan hingga 300 km.
  • Fateh-110: Rudal balistik jarak pendek (SRBM) dengan jangkauan hingga 300 km.
  • Zelzal: Roket artileri jarak jauh.
  • Soumar: Rudal jelajah serangan darat (LACM) dengan jangkauan yang tidak diketahui.
  • Hoveizeh: Versi rudal jelajah Soumar.

Perlu dicatat bahwa informasi mengenai status dan kemampuan rudal Iran dapat bervariasi dan belum tentu akurat. Klaim mengenai penggunaan rudal hipersonik Fattah-1, misalnya, masih belum diverifikasi secara independen. Namun, video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa rudal Iran dengan kecepatan tinggi yang sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara, yang memicu spekulasi mengenai kemampuan rudal Iran yang sebenarnya.

Ketegangan antara Iran dan Israel terus berlanjut, dan kemampuan rudal Iran menjadi faktor penting dalam dinamika konflik ini. Perkembangan teknologi rudal Iran dan dampaknya terhadap keamanan regional akan terus menjadi perhatian utama bagi para pengamat dan pembuat kebijakan internasional.