Ancaman Bom Guncang Penerbangan Haji: Pesawat Saudia Airlines Dialihkan ke Kualanamu
Ancaman Bom Paksa Pendaratan Darurat Pesawat Haji di Kualanamu
Penerbangan Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5276, yang membawa ratusan jemaah haji dari Jeddah menuju Jakarta, terpaksa mengalihkan rute dan mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara pada hari Selasa (17/06/2025). Pengalihan ini dilakukan menyusul adanya ancaman bom yang diterima oleh pihak maskapai.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait ancaman tersebut. Ancaman bom itu dikirimkan melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB, yang ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines SV 5276.
Pesawat tersebut membawa total 442 jemaah haji dari Kloter 12 JKS, terdiri dari 207 penumpang laki-laki dan 235 penumpang perempuan. Menanggapi ancaman ini, Bandara Soekarno-Hatta segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) sebagai pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat. Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno-Hatta juga dikumpulkan untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang diperlukan.
Demi keselamatan seluruh penumpang, Pilot in Command (PIC) memutuskan untuk menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller (ATC) dan mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu. Pesawat berhasil mendarat di Kualanamu pada pukul 10.55 WIB. Setibanya di bandara, seluruh penumpang segera dievakuasi ke ruang tunggu internasional untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melalui Kabid Humas Kombes Ferry Walintukan membenarkan adanya ancaman bom tersebut. Pihak kepolisian dan petugas keamanan bandara segera melakukan penyisiran menyeluruh di dalam pesawat untuk memastikan tidak ada bahan peledak yang ditemukan.
PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyatakan bahwa mereka sedang menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan ancaman keamanan dan keselamatan terhadap pesawat Saudia SV-5726. Baik Bandara Soekarno-Hatta maupun Bandara Kualanamu telah mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC), yang melibatkan unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee).
Pengaktifan EOC ini bertujuan untuk memastikan bahwa prosedur Airport Contingency Plan berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak InJourney Airports menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan pengguna jasa bandara.
Berikut adalah rangkuman tindakan yang diambil:
- Pengalihan penerbangan Saudia Airlines SV 5276 ke Bandara Kualanamu.
- Evakuasi seluruh penumpang ke ruang tunggu internasional.
- Pengaktifan Emergency Operation Center (EOC) di Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu.
- Penyisiran pesawat oleh petugas keamanan untuk mencari bahan peledak.
- Koordinasi antara pihak maskapai, bandara, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan.
Pihak berwenang terus melakukan investigasi untuk mengungkap identitas pelaku pengirim ancaman bom dan motif di balik tindakan tersebut.