Pertamina Kokoh di Peringkat Tiga Fortune Southeast Asia 500, Bukukan Kinerja Gemilang
PT Pertamina (Persero) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan mempertahankan posisinya di peringkat tiga dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025. Capaian ini menegaskan posisi Pertamina sebagai perusahaan asal Indonesia dengan peringkat tertinggi dalam daftar prestisius tersebut.
Keberhasilan ini disambut gembira oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Menurutnya, pencapaian ini adalah cerminan dari kinerja positif perusahaan yang didorong oleh strategi bisnis yang terencana dengan baik dan inovasi yang berkelanjutan. Kinerja keuangan perusahaan yang solid sepanjang tahun 2024 menjadi salah satu faktor utama yang mengantarkan Pertamina pada posisi yang membanggakan ini. Pertamina dipandang sebagai salah satu pemain kunci dalam rantai pasokan global.
Pada tahun 2024, Pertamina mencatatkan pendapatan yang signifikan, mencapai 75,33 miliar dollar Amerika Serikat, atau setara dengan sekitar Rp1.194 triliun. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perusahaan juga mencatatkan angka yang impresif, yaitu sebesar 10,79 miliar dollar AS (Rp171,04 triliun), dengan laba bersih mencapai 3,13 miliar dollar AS (Rp 49,54 triliun).
"Kinerja keuangan Pertamina yang solid ini didukung oleh kinerja operasional yang terus mengalami pertumbuhan di seluruh lini bisnis perusahaan," jelas Fadjar melalui keterangan resminya.
Lebih lanjut, Fadjar mengungkapkan bahwa Pertamina berhasil melampaui angka produksi 1 juta barel setara minyak per hari (BOEP). Kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak nasional mencapai 69 persen, sementara untuk produksi gas nasional, angkanya mencapai 37 persen. Kilang-kilang Pertamina juga memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, dengan menyumbang 70 persen dari kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional. Bahkan, Pertamina mampu memenuhi 100 persen kebutuhan avtur dan diesel dari kilang-kilang domestik.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung peran Indonesia sebagai penggerak utama ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Pertamina juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung target net zero emission pada tahun 2060. Hal ini diwujudkan melalui berbagai program yang secara langsung berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.