Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, DPR RI Soroti Potensi Lonjakan Harga Minyak Dunia
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi potensi dampak ekonomi dari konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel. Seruan ini muncul di tengah kekhawatiran global akan eskalasi konflik yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi, khususnya di sektor energi.
Menurut Puan, konflik yang berkecamuk dapat memicu kenaikan harga minyak dunia hingga melampaui angka 100 dollar Amerika Serikat per barrel. Hal ini tentu akan memberikan tekanan terhadap perekonomian Indonesia, mengingat ketergantungan negara pada impor energi. Selain itu, konflik juga berpotensi memperburuk neraca perdagangan Indonesia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.
Untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, Puan mendesak pemerintah untuk segera menyusun langkah-langkah mitigasi yang komprehensif. Langkah-langkah ini meliputi:
- Pemantauan Ketat Pasokan Energi: Pemerintah perlu memastikan ketersediaan pasokan energi dalam negeri tetap aman dan stabil, serta mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas harga di pasar domestik.
- Diversifikasi Sumber Energi: Mengurangi ketergantungan pada impor energi dengan mengembangkan sumber-sumber energi alternatif, seperti energi terbarukan.
- Penguatan Neraca Perdagangan: Mendorong ekspor dan mengurangi impor untuk memperkuat neraca perdagangan Indonesia.
- Koordinasi dengan Negara Lain: Bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menjaga stabilitas harga minyak dunia dan pasokan energi global.
Puan juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dan Israel. Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat ratusan WNI yang tersebar di berbagai kota di kedua negara tersebut, termasuk sejumlah WNI yang dilaporkan terjebak di Tel Aviv akibat penutupan bandara. KBRI di kedua negara harus hadir secara aktif untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan WNI yang terdampak konflik.
"Pemerintah perlu proaktif melakukan langkah mitigasi agar gejolak geopolitik di Timur Tengah tidak menimbulkan gejolak ekonomi di tanah air," tegas Puan. Ia menambahkan, keselamatan WNI di wilayah konflik harus menjadi prioritas utama pemerintah.
Konflik antara Iran dan Israel sendiri dipicu oleh serangan Israel terhadap infrastruktur nuklir dan militer Iran, yang kemudian dibalas oleh Iran dengan serangan balistik ke wilayah Israel. Eskalasi konflik ini telah menimbulkan kekhawatiran global akan terjadinya perang yang lebih luas di Timur Tengah.