Dokter Akui Bersalah dalam Kasus Penyediaan Ketamin Terkait Kematian Matthew Perry

Skandal penyalahgunaan ketamin kembali mencuat seiring dengan pengakuan bersalah seorang dokter terkait perannya dalam kematian aktor Matthew Perry. Dr. Salvador Plasencia, yang mengoperasikan klinik di Malibu, telah mengakui kesalahannya atas empat dakwaan terkait distribusi ketamin. Pengakuan ini membuka tabir lebih dalam mengenai jaringan peredaran obat-obatan terlarang dan praktik medis yang menyimpang.

Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan bahwa Plasencia menghadapi potensi hukuman hingga 40 tahun penjara. Namun, dengan adanya kesepakatan pembelaan, hukuman tersebut kemungkinan akan jauh lebih ringan. Sidang vonis dijadwalkan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang. Dokumen pengadilan mengungkapkan rincian yang mengejutkan, di mana Plasencia memberikan Perry 20 vial ketamin, lozenges, dan suntikan, baik secara langsung maupun melalui asistennya, Kenneth Iwamasa, antara 30 September dan 12 Oktober 2023.

Salah satu insiden yang paling mencolok adalah pemberian ketamin di parkiran akuarium di Long Beach. Tindakan ini bahkan menuai teguran dari dokter lain yang terlibat dalam kasus ini, Dr. Mark Chavez, yang mengkritik Plasencia karena memberikan dosis obat kepada pasien di dalam mobil dan di tempat umum, terutama di dekat anak-anak. Meskipun Perry mengalami lonjakan tekanan darah dan kekakuan setelah menerima ketamin, Plasencia tetap meninggalkan vial tambahan di rumah Perry untuk disuntikkan sendiri oleh Iwamasa.

Terungkap pula bahwa Plasencia menerima bayaran sebesar 12.000 USD untuk setiap kunjungan ke rumah Perry. Hubungan mereka dimulai ketika seorang pasien Plasencia memperkenalkan Perry sebagai klien potensial yang bersedia membayar mahal untuk perawatan ketamin. Perry bahkan menginstruksikan Iwamasa untuk mencari pasokan ketamin dari berbagai sumber, menawarkan uang tunai atau janji penggantian biaya. Pada tanggal 27 Oktober, sehari sebelum Perry ditemukan meninggal, Plasencia mengirim pesan teks kepada Iwamasa yang menyatakan bahwa dia telah menyimpan ketamin dan meninggalkan persediaan dengan perawatnya jika diperlukan. Namun, dokumen tersebut menegaskan bahwa ketamin yang menyebabkan kematian Perry bukan berasal dari Plasencia.

Selain Plasencia, ada empat orang lain yang didakwa dalam kasus ini:

  • Dr. Mark Chavez: Mengakui bersalah pada Oktober 2024 karena menjual vial ketamin kepada Plasencia. Vonis akan dijatuhkan pada September 2025.
  • Kenneth Iwamasa: Asisten pribadi Perry, mengaku bersalah atas konspirasi distribusi ketamin yang menyebabkan kematian. Akan divonis pada November.
  • Eric Fleming: Seorang pembuat film, mengaku memasok 50 vial ketamin, termasuk yang menyebabkan kematian Perry. Dia memperoleh pasokan dari terdakwa lain, Jasveen Sangha.
  • Jasveen Sangha alias 'The Ketamine Queen': Dituduh sebagai pemasok utama ketamin, menjual puluhan vial kepada Perry dalam dua minggu sebelum kematiannya. Dia satu-satunya yang mengaku tidak bersalah dan akan diadili pada Agustus.

Matthew Perry meninggal dunia pada 28 Oktober 2023 di rumahnya di Los Angeles. Dia ditemukan tidak sadarkan diri di jacuzzi oleh asistennya. Laporan otopsi menunjukkan bahwa Perry meninggal karena efek akut ketamin, diperparah oleh faktor-faktor lain.