Agresi Israel Ancam Perundingan Nuklir Iran dengan Negara Barat

Serangan Israel Mengancam Masa Depan Perundingan Nuklir Iran

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammed Boroujerdi, menyampaikan pernyataan keras terkait dampak serangan Israel terhadap kelanjutan negosiasi nuklir antara Iran dan negara-negara Barat. Dalam konferensi pers yang diadakan di Menteng, Jakarta Pusat, Boroujerdi menegaskan bahwa agresi militer tersebut telah secara fundamental merusak prospek dialog diplomatik, bahkan membuat perundingan yang tengah berjalan menjadi tidak relevan.

"Serangan ini terjadi ketika Republik Islam Iran sedang aktif terlibat dalam proses negosiasi nuklir dan telah memilih jalur diplomasi," ujarnya. Boroujerdi menambahkan bahwa dalam situasi saat ini, kelanjutan negosiasi nuklir dianggap tidak memiliki dasar yang rasional. Ia secara tegas menyatakan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas terhentinya proses negosiasi ini adalah rezim Israel, yang disebutnya telah memaksakan perang agresif terhadap Iran.

Boroujerdi juga mengecam serangan Israel sebagai tindakan ilegal dan penghinaan terhadap sistem hukum internasional yang telah disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lebih lanjut, ia menekankan bahwa agresi Israel merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan global, dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera turun tangan. Iran mengharapkan Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan agresi dan ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Dubes Boroujerdi menyoroti bahwa agresi Israel terhadap Iran merupakan kelanjutan dari pelanggaran hukum yang telah lama terjadi di Gaza, Palestina. Tindakan-tindakan ini, menurutnya, mencerminkan pelanggaran berulang terhadap hukum dan norma internasional, termasuk hukum humaniter dan hak asasi manusia. Ia menekankan bahwa serangan terhadap kedaulatan Iran bukanlah insiden terisolasi, melainkan bagian dari pola agresi yang lebih luas.

Serangan Israel terhadap Iran terjadi pada hari Jumat, 13 Juni 2025. Berdasarkan laporan dari AFP, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa total korban tewas mencapai 224 orang. Sementara itu, di Israel, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 24 orang.

Dampak Serangan Terhadap Stabilitas Regional

Serangan Israel terhadap Iran bukan hanya menimbulkan kerugian jiwa, tetapi juga berpotensi mengacaukan stabilitas regional. Dengan terancamnya perundingan nuklir, ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat dapat meningkat, yang dapat memicu konflik yang lebih luas. Serangan ini juga dapat memperburuk hubungan antara Israel dan Iran, yang sudah tegang akibat berbagai perbedaan ideologis dan kepentingan.

Reaksi Internasional

Serangan Israel terhadap Iran telah menuai kecaman dari berbagai pihak. Banyak negara dan organisasi internasional menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mencari solusi diplomatik untuk menyelesaikan masalah ini. Dewan Keamanan PBB diharapkan segera membahas situasi ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah eskalasi konflik.

Konsekuensi Jangka Panjang

Konsekuensi jangka panjang dari serangan Israel terhadap Iran masih belum jelas. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa serangan ini telah merusak prospek perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Jika perundingan nuklir gagal, Iran mungkin akan melanjutkan program nuklirnya, yang dapat memicu perlombaan senjata di kawasan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan risiko konflik dan ketidakstabilan, yang dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa poin penting dari pernyataan Duta Besar Iran:

  • Serangan Israel telah merusak negosiasi nuklir antara Iran dan negara-negara Barat.
  • Iran menganggap kelanjutan negosiasi nuklir tidak lagi memiliki dasar yang rasional.
  • Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap agresi Israel.
  • Serangan Israel merupakan pelanggaran terhadap hukum dan norma internasional.
  • Serangan Israel mengancam perdamaian dan keamanan internasional.