Iran Mengecam Serangan Israel yang Menyebabkan Korban Sipil, Termasuk Perempuan dan Anak-anak
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyampaikan kecaman keras atas serangan yang dilancarkan Israel terhadap wilayah Iran. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Boroujerdi menjelaskan bahwa serangan yang terjadi pada Jumat dini hari tersebut, menyasar wilayah permukiman dan infrastruktur sipil, menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Boroujerdi menyatakan bahwa serangan Israel tidak hanya menghancurkan kompleks perumahan dan gedung pemerintahan, tetapi juga merusak infrastruktur transportasi dan fasilitas ekonomi vital seperti kilang minyak dan pusat distribusi energi. Ia menambahkan, serangan tersebut telah menewaskan sejumlah komandan militer, ilmuwan, profesor universitas, serta warga sipil tak berdosa. Dubes Iran juga menyoroti bahwa serangan ini terjadi saat Iran tengah berupaya mencapai kesepakatan melalui negosiasi nuklir dengan negara-negara Barat.
Atas tindakan tersebut, Iran menegaskan bahwa perundingan nuklir menjadi tidak relevan. Menurutnya Israel harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari serangan tersebut. Teheran memandang serangan itu sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Iran juga berhak membela diri sesuai dengan hukum internasional. Dalam pembelaannya, Iran meluncurkan serangan balasan dengan rudal yang menyasar markas militer Israel.
Iran menekankan bahwa serangan balasan tersebut menargetkan fasilitas ekonomi Israel sebagai respons atas agresi yang dilakukan. Teheran memperingatkan bahwa mereka akan terus membalas setiap serangan Israel di masa depan. Pemerintah Iran mengutuk tindakan Israel sebagai pelanggaran terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang mendasar, termasuk larangan penggunaan kekerasan yang tercantum dalam Piagam PBB.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Iran, serangan Israel telah menyebabkan 224 orang tewas. Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 24 orang.