Jawa Barat Terancam Krisis Lingkungan, Dampak Meluas ke Jakarta dan Banten

Kondisi lingkungan di Jawa Barat memprihatinkan dan berpotensi menimbulkan dampak serius bagi provinsi tetangga seperti Banten dan DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Jawa Barat, menyoroti degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.

Menurutnya, Jakarta sangat bergantung pada pasokan air bersih dari Jawa Barat, terutama dari Waduk Jatiluhur. Sumber air ini berasal dari wilayah hulu seperti Gunung Wayang dan Gunung Windu di Kabupaten Bandung, yang kini mengalami kerusakan akibat alih fungsi lahan dan praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan. Perubahan perilaku masyarakat dari petani perkebunan menjadi petani sayur di wilayah hulu gunung memicu kerusakan lingkungan yang signifikan.

Mererosotnya harga komoditas teh menjadi salah satu pemicu alih fungsi lahan. Petani beralih ke tanaman sayur yang dianggap lebih menguntungkan, namun praktik ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih parah di wilayah hulu. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan hanya krisis air bersih yang akan terjadi, tetapi juga krisis energi dan pangan.

Kerusakan jalan di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor akibat aktivitas pertambangan juga menjadi sorotan. Selain itu, terjadi peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di kalangan warga sekitar pertambangan. Persoalan ini memerlukan penanganan yang serius dan komprehensif.

Kesenjangan pembangunan antara kota dan desa juga menjadi perhatian. Ketimpangan ini dapat menciptakan kerentanan sosial dan memicu masalah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan diskusi lintas daerah untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya reboisasi dan penataan ulang tata ruang. Kerja sama antarwilayah yang substantif juga sangat penting untuk mengatasi persoalan lingkungan yang berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Degradasi lingkungan di Jawa Barat mengancam pasokan air bersih untuk Jakarta.
  • Alih fungsi lahan dan praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan menjadi penyebab utama kerusakan di wilayah hulu.
  • Krisis air bersih dapat memicu krisis energi dan pangan.
  • Kerusakan jalan dan peningkatan kasus ISPA menjadi dampak negatif dari aktivitas pertambangan.
  • Kesenjangan pembangunan antara kota dan desa perlu diatasi.
  • Reboisasi, penataan tata ruang, dan kerja sama antarwilayah menjadi solusi jangka panjang.