Tragedi Akses Terpencil: Warga Tegal Meninggal Dunia Saat Dievakuasi dengan Cara Tradisional Akibat Jalan Rusak

Kisah pilu datang dari Kabupaten Tegal, di mana seorang warga bernama Waryono meninggal dunia saat dievakuasi menuju rumah sakit dengan cara tradisional. Video yang memperlihatkan proses evakuasi memprihatinkan ini viral di media sosial, menyoroti masalah infrastruktur yang membelit daerah terpencil.

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah warga bergotong royong memikul Waryono yang terbaring di dalam sarung yang diikatkan pada bambu. Mereka menyusuri jalan setapak yang berlumpur di tengah perkebunan jagung, medan yang sulit dilalui kendaraan. Unggahan video tersebut disertai keterangan bahwa Waryono meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Suradadi, memicu keprihatinan dan harapan akan perbaikan akses jalan yang layak.

Menurut penelusuran, peristiwa tragis ini terjadi di Dukuh Karangsari, Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara. Kepala Desa Wotgalih, Warji, mengonfirmasi bahwa Waryono adalah warganya. Warji menjelaskan bahwa kondisi jalan yang buruk telah lama menjadi masalah bagi warga Karangsari. Jalan yang masih berupa tanah membuat akses ke fasilitas kesehatan menjadi sangat sulit.

"Memang dalam video itu warga saya. Kondisi seperti itu sudah lama berlangsung karena memang kondisinya seperti itu. Jalan masih berupa tanah," ujar Warji.

Warji menambahkan, peristiwa dalam video itu terjadi sekitar satu bulan lalu. Waryono ditandu oleh warga untuk dibawa ke rumah sakit, namun sayang, nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dunia saat baru mencapai sekitar 100 meter dari rumahnya, tepat di depan sebuah sekolah dasar. Diduga, Waryono telah menderita penyakit dalam yang cukup parah.

Minimnya fasilitas pendukung juga menjadi permasalahan lain yang dihadapi warga Dukuh Karangsari. Ketiadaan alat tandu yang memadai memaksa warga untuk menggunakan alat seadanya, seperti sarung dan bambu, untuk mengangkut pasien atau bahkan jenazah.

"Kalau di Karangsari itu pakai keranda yang terbuat dari bambu untuk membawa orang mati. Lah itu yang digotong pakai sarung itu orang sakit mau dibawa ke rumah sakit. Itu gotongnya pakai sarung harus nyeberang sungai," jelas Warji.

Fasilitas kesehatan terdekat dari Dukuh Karangsari adalah RSUD Suradadi dan Puskesmas Jatinegara. Namun, akses menuju kedua fasilitas tersebut sangat sulit karena kondisi jalan yang rusak sepanjang 3 kilometer dan harus menyeberangi sungai. Kondisi ini membuat kendaraan tidak dapat melintas, memaksa warga untuk berjalan kaki atau menggunakan alat transportasi tradisional.

"Kalau mau ke RS ya yang paling dekat ya di Suradadi, kalau ke Puskesmas Jatinegara. Tapi jalannya juga rusak sih walaupun kalau mau ke Puskesmas Jatinegara misalnya itu ada jalan yang rusaknya cuma 3 kilometer tapi tanpa jembatan," terang Warji.