Investigasi Ungkap Penyebab Lift Autograph Tower Berhenti Mendadak

Penyelidikan Mendalam Mengungkap Akar Masalah Lift Macet di Gedung Tertinggi Jakarta

Insiden lift yang berhenti mendadak di Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta Pusat, pada Sabtu (7/6/2025) lalu, akhirnya menemukan titik terang. PT Berca Schindler Lifts, perusahaan yang bertanggung jawab atas operasional lift tersebut, telah merilis hasil investigasi mendalam terkait kejadian yang sempat menimbulkan kepanikan tersebut.

Menurut Direktur Utama PT Berca Schindler Lifts, Sam Wong, penyebab utama insiden tersebut adalah adanya ketidaksesuaian antara komponen pintu lift. Dalam pernyataan resminya, Wong menjelaskan bahwa tim teknisnya menemukan adanya ketidakcocokan antara cam pintu kabin lift dan roller pintu lantai. Ketidaksesuaian inilah yang kemudian memicu sistem keamanan lift untuk menghentikan operasi secara otomatis.

"Sistem keselamatan terintegrasi pada lift Schindler dirancang untuk menghentikan operasi secara otomatis jika mendeteksi anomali sekecil apa pun," jelas Wong. "Dalam kasus ini, sistem secara akurat mendeteksi ketidaksesuaian tersebut, lalu memicu penghentian terkontrol dan mencegah pintu terbuka."

Wong menegaskan bahwa selama insiden berlangsung, seluruh penumpang berada dalam kondisi aman. Lift berhenti sesuai dengan standar desain, kabin memiliki ventilasi yang memadai, dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi oleh tim layanan yang berada di lokasi.

Meski demikian, PT Berca Schindler Lifts menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh insiden tersebut. Perusahaan berjanji akan mengambil langkah-langkah perbaikan dan meningkatkan pengawasan terhadap sistem lift untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Tindakan korektif segera telah diambil. Kami juga telah menerapkan protokol pemantauan dan inspeksi yang ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tegas Wong.

Insiden lift macet ini sebelumnya menjadi viral di media sosial setelah salah seorang pengunjung, Ryan Goutamadi, membagikan pengalamannya. Ryan menceritakan bahwa dirinya bersama 15 orang lainnya terjebak di dalam lift menuju observatorium “UP at Thamrin Nine” selama kurang lebih 42 menit. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa penumpang sempat mengalami sesak napas karena lift berhenti mendadak dalam kondisi tanpa pendingin udara dan sinyal ponsel yang tidak stabil.

Manajemen UP at Thamrin Nine juga telah mengeluarkan pernyataan resmi dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas insiden tersebut. Mereka mengakui bahwa pengalaman tersebut sangat tidak menyenangkan, terutama bagi para pengunjung.

Insiden ini terjadi sehari sebelum acara soft opening gedung observatorium “UP at Thamrin Nine”. Gedung Autograph Tower, lokasi kejadian, merupakan bagian dari superblok Thamrin Nine dan diklaim sebagai gedung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 385 meter.