Insiden Lift di Thamrin Nine: Manajemen Sampaikan Permohonan Maaf dan Investigasi Mendalam Dilakukan
Insiden lift yang terjadi di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta Pusat, memicu reaksi keras dari para korban dan masyarakat. Manajemen UP at Thamrin Nine telah menyampaikan permohonan maaf resmi atas kejadian tersebut, yang terjadi pada Sabtu (7/6/2025), sehari sebelum soft opening observatorium UP at Thamrin Nine.
"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terdampak atas insiden ini," demikian pernyataan resmi dari manajemen Thamrin Nine. Mereka mengakui bahwa insiden tersebut telah menciptakan pengalaman yang tidak menyenangkan, terutama bagi pengunjung dan masyarakat umum.
Menurut keterangan manajemen, insiden terjadi akibat gangguan teknis pada salah satu lift yang mengakibatkan sejumlah pengunjung terjebak saat hendak menuju lantai 99. Lift tersebut dipasok oleh PT Berca Schindler Lifts, yang merupakan mitra resmi penyedia sistem transportasi vertikal di gedung tersebut. Pihak Schindler telah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab gangguan teknis tersebut.
Direktur Utama PT Berca Schindler Lifts, Sam Wong, menjelaskan bahwa sistem keselamatan lift berfungsi dengan baik saat mendeteksi ketidaksesuaian antara cam pintu kabin dan roller pintu lantai. "Sistem keselamatan terintegrasi secara otomatis menghentikan operasi dan mencegah pintu terbuka, sebagai tindakan pencegahan standar yang dirancang untuk melindungi penumpang," jelas Sam. Ia memastikan bahwa tidak ada penumpang yang berada dalam kondisi berbahaya selama insiden berlangsung dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.
Sebagai tindak lanjut, perusahaan telah memperketat protokol pemeriksaan terhadap seluruh sistem lift di gedung tersebut. Insiden ini menjadi viral setelah salah satu korban, influencer Ryan Goutamadi, mengunggah pengalamannya melalui akun Instagram @ryangoutama. Ryan dan 16 orang lainnya terjebak dalam lift selama lebih dari 40 menit.
"Di dalam lift, semua orang panik. Beberapa bahkan mengalami sesak napas dan hampir pingsan," ungkap Ryan. Ia menyayangkan keputusan manajemen yang tetap mengoperasikan lift bagi pengunjung lain setelah proses evakuasi selesai.
Korban lain, dengan akun Instagram @rentiamel, membantah tuduhan bahwa mereka mencari sensasi atau membuat gimik. Ia mengungkapkan bahwa insiden serupa telah terjadi sebelumnya. Sebagai bentuk tanggung jawab, manajemen UP at Thamrin Nine telah mengambil langkah korektif dan meningkatkan pengawasan serta inspeksi terhadap seluruh sistem lift di gedung.
Autograph Tower merupakan bagian dari kompleks superblok Thamrin Nine dan diklaim sebagai gedung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 385 meter, melampaui tinggi Tokyo Tower dan Empire State Building.