Insiden Lift di Autograph Tower: Manajemen Thamrin Nine Sampaikan Permohonan Maaf dan Investigasi Mendalam
Manajemen UP at Thamrin Nine menyampaikan permohonan maaf atas insiden lift yang terjadi di Gedung Autograph Tower, Jakarta Pusat, yang mengakibatkan sejumlah pengunjung terjebak. Insiden ini terjadi saat sesi pra-pembukaan gedung, sehari sebelum acara soft opening. Pihak manajemen menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan pengunjung adalah prioritas utama.
Dalam pernyataan resminya, manajemen mengungkapkan pemahaman atas pengalaman tidak menyenangkan yang dialami para pengunjung dan masyarakat umum. Mereka juga mengapresiasi dukungan masyarakat yang hadir pada acara soft opening dan berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Gangguan teknis pada salah satu lift menjadi penyebab insiden tersebut, mengakibatkan beberapa pengunjung terjebak saat akan menuju lantai 99.
Menurut keterangan manajemen, lift tersebut dipasok oleh PT Berca Schindler Lifts, yang merupakan mitra resmi penyedia sistem transportasi vertikal di gedung. Setelah kejadian, Schindler melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti gangguan tersebut. Sam Wong, Direktur Utama PT Berca Schindler Lifts, menjelaskan bahwa sistem keselamatan lift berfungsi dengan baik. Sistem tersebut secara otomatis menghentikan operasi dan mencegah pintu terbuka ketika mendeteksi ketidaksesuaian antara cam pintu kabin dan roller pintu lantai. Tindakan ini merupakan prosedur standar yang dirancang untuk melindungi penumpang.
Pihak Schindler memastikan bahwa tidak ada penumpang yang berada dalam kondisi berbahaya selama insiden berlangsung. Kabin lift tetap stabil dan memiliki ventilasi yang memadai. Seluruh penumpang yang terjebak berhasil dievakuasi dengan selamat. Sebagai tindak lanjut, perusahaan telah melakukan evaluasi menyeluruh dan memperketat protokol pemeriksaan terhadap seluruh sistem lift di gedung Autograph Tower.
Insiden ini menjadi viral setelah diunggah oleh influencer Ryan Goutamadi melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, Ryan menceritakan pengalaman dirinya bersama 16 orang lainnya, termasuk dua staf gedung, terjebak dalam lift selama lebih dari 40 menit. Ia mengungkapkan kepanikan yang terjadi di dalam lift, di mana beberapa orang mengalami sesak napas dan hampir pingsan. Ryan juga mengkritik keputusan manajemen yang tetap mengoperasikan lift bagi pengunjung lain tak lama setelah evakuasi selesai. Ia menilai tindakan tersebut kurang memperhatikan keselamatan pengunjung dan menyayangkan kurangnya empati dari pihak manajemen.
Pengguna Instagram lain, @rentiamel, yang juga menjadi korban, membantah tuduhan bahwa mereka mencari sensasi. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut bukan yang pertama kali terjadi, melainkan sudah yang kedua. Renti mengungkapkan bahwa kejadian pertama ditutupi dan ia berharap kejadian ini menjadi peringatan agar pihak terkait lebih berhati-hati.
Sebagai bentuk tanggung jawab, manajemen UP at Thamrin Nine menyatakan telah mengambil langkah-langkah korektif dan meningkatkan pengawasan serta inspeksi terhadap seluruh sistem lift di gedung. Autograph Tower, yang merupakan bagian dari kompleks superblok Thamrin Nine, diklaim sebagai gedung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 385 meter. Bangunan ini bahkan lebih tinggi dari Tokyo Tower di Jepang dan Empire State Building di Amerika Serikat.