Aktivis Lingkungan 'Manusia Plastik' Serukan Pembatasan Plastik di Labuan Bajo Demi Konservasi Komodo

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur – Stefan Rafael, seorang aktivis lingkungan terkemuka yang dikenal sebagai "Manusia Plastik," menyatakan dukungannya penuh terhadap upaya pembatasan penggunaan plastik yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Langkah ini dipandang krusial dalam menjaga kelestarian lingkungan yang unik di kawasan tersebut, terutama habitat komodo yang ikonik.

Rafael menekankan bahwa edukasi dan tindakan nyata untuk mengatasi masalah sampah plastik di berbagai wilayah, mulai dari daratan hingga lautan dan pulau-pulau kecil, adalah fondasi penting untuk melestarikan alam Komodo dan menjamin keberlanjutan ekosistemnya. Pernyataan ini disampaikan saat peresmian kebijakan Zero Waste di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, sebuah inisiatif yang diapresiasi oleh Rafael sebagai langkah inspiratif.

"Apa yang diinisiasi oleh Kantor Imigrasi Labuan Bajo merupakan kegiatan yang akan menginspirasi banyak orang, termasuk kantor-kantor pemerintah lainnya. Tentunya setiap instansi bisa melakukannya dengan ide dan strategi masing-masing dalam bentuk kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan,” ungkap Rafael.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian Labuan Bajo secara menyeluruh. Menurutnya, lingkungan yang bersih adalah prasyarat utama untuk pariwisata berkelanjutan, di mana keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan dapat dicapai.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, menjelaskan bahwa kebijakan Zero Waste adalah bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diemban oleh institusinya. Kebijakan ini mengajak seluruh pegawai untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil, seperti tidak lagi menggunakan botol plastik sekali pakai dan memilah sampah dengan benar.

Beberapa langkah konkret yang telah diterapkan dalam kebijakan Zero Waste di Kantor Imigrasi Labuan Bajo:

  • Penyediaan galon air dan dispenser sebagai pengganti air minum dalam kemasan plastik.
  • Imbauan kepada seluruh pegawai untuk membawa tumbler pribadi guna mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.
  • Pengklasifikasian dan pemisahan sampah berdasarkan kategori untuk mendukung proses daur ulang.

Mathaus menambahkan bahwa transformasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga untuk membentuk budaya kerja yang berorientasi pada keberlanjutan dan perlindungan alam bagi generasi mendatang.