Persebaya Surabaya Kirimkan Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahun ke-98

Menjelang peringatan hari jadi ke-98, Persebaya Surabaya menggelar ziarah ke makam M Pamoedji, salah satu pendiri klub legendaris tersebut. Ziarah yang diikuti oleh jajaran manajemen, tim pelatih, dan para pemain ini berlangsung di Tempat Pemakaman Umum Karang Tembok, Surabaya.

Kegiatan ziarah ini bukan sekadar tradisi rutin tahunan, melainkan sebuah momen sakral untuk menghormati jasa para pendahulu dan merefleksikan perjalanan panjang klub berjuluk Bajul Ijo. Diharapkan, kegiatan ini dapat membangkitkan kembali semangat perjuangan yang telah diwariskan oleh para pendiri Persebaya.

Andhika Ramadhani, penjaga gawang Persebaya, mengungkapkan harapannya saat berziarah. Dengan khidmat, ia memanjatkan doa agar tim dapat meraih gelar juara sebagai persembahan bagi para pendiri klub. Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk kesuksesan Persebaya di masa depan, serta untuk para Bonek, suporter setia yang selalu mendukung tim kebanggaan.

Persebaya Surabaya memiliki sejarah panjang dan membanggakan. Didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama awal Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB), klub ini menjadi simbol perjuangan rakyat pribumi di era kolonial. SIVB hadir sebagai wadah bagi para pemuda Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka di lapangan hijau, di tengah dominasi klub-klub Eropa.

Lebih dari sekadar olahraga, sepak bola menjadi alat pemersatu dan wadah untuk menyuarakan aspirasi bangsa. Semangat inilah yang diusung oleh M Pamoedji dan Paijo, dua tokoh penting di balik berdirinya Persebaya. Keduanya berperan penting dalam menjadikan sepak bola sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan dan sarana untuk memperkuat identitas bangsa.

M Pamoedji, yang lahir di Blitar pada 28 Februari 1905, adalah sosok visioner yang telah memperkenalkan nama "Indonesia" melalui klub SIVB, jauh sebelum Sumpah Pemuda diikrarkan. Selain aktif di bidang olahraga, ia juga pernah menjabat sebagai Residen Surabaya. Pamoedji wafat pada 20 Oktober 1951, namun namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah Persebaya.

Ziarah ini menjadi pengingat akan akar sejarah dan nilai-nilai perjuangan yang menjadi fondasi Persebaya Surabaya. Diharapkan, semangat ini terus membara di dalam hati setiap pemain, pelatih, dan seluruh elemen klub, sehingga Persebaya dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama Surabaya di kancah sepak bola nasional.