Indonesia dan Singapura mempererat hubungan bilateral melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pembangunan industri panel surya dan kabel di Kepulauan Riau. Inisiatif ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan kawasan industri hijau yang berkelanjutan, dengan fokus pada hilirisasi berbasis energi baru terbarukan.

Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan MoU Zona Industri Berkelanjutan (SIZ) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Singapura, Tan See Leng. Kemitraan ini tidak hanya mencakup pembangunan industri panel surya dan kabel, tetapi juga mencakup pengembangan fasilitas carbon capture and storage (CCS), sebuah teknologi krusial untuk mengurangi emisi karbon dari industri yang sulit melakukan dekarbonisasi.

Menteri Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya hilirisasi dalam kerja sama ini. Beliau memastikan bahwa produksi komponen utama seperti panel surya dan kabel akan dilakukan di Indonesia, sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Kawasan industri hijau ini akan berlokasi di Karimun dan Bintan, wilayah yang strategis karena berdekatan dengan Singapura, sehingga memudahkan logistik dan koordinasi.

Proyek ambisius ini diperkirakan akan menelan investasi sebesar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 160 triliun. Pemerintah Indonesia optimis bahwa proyek ini akan menarik minat investor dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Lebih lanjut, kerja sama ini diharapkan dapat mendorong transfer teknologi canggih di bidang energi terbarukan.

Sebelumnya, kedua negara telah menandatangani tiga MoU lain yang terkait dengan pengembangan energi ramah lingkungan, yaitu:

• MoU Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas
• MoU Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi
• MoU Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas

Inisiatif-inisiatif ini menegaskan komitmen Indonesia dan Singapura dalam mendukung transisi energi global dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.