Ketampanan Yusuf AS: Kisah Para Wanita Pembesar Mesir yang Terpesona
Ketampanan Yusuf AS: Kisah Para Wanita Pembesar Mesir yang Terpesona
Kisah Nabi Yusuf AS, sebagaimana termaktub dalam Surat Yusuf ayat 31, mengungkapkan daya pikat luar biasa yang dimiliki beliau. Ketampanannya yang memesona bukan hanya menarik perhatian Zulaikha, istri Al-Aziz, tetapi juga mengguncang hati para wanita pembesar Mesir lainnya. Ayat ini melukiskan sebuah peristiwa yang mengukuhkan karisma Nabi Yusuf AS yang melampaui batas manusia biasa.
Firman Allah SWT dalam Surat Yusuf ayat 31 (dalam Arab):
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Transliterasi Latin:
Fa lammā sami'at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa a'tadat lahunna muttaka
aw wa ātat kulla wāḥidatim min-hunna sikkīnaw wa qālatikhruj 'alaihinn, fa lammā ra
ainahū akbarnahụ wa qaṭṭa'na aidiyahunna wa qulna ḥāsya lillāhi mā hāżā basyarā, in hāżā illā malakung karīm
Artinya:
“Maka ketika (Zulaikha) mendengar tentang rencana jahat mereka (wanita-wanita pembesar Mesir), dia mengundang mereka dan menyediakan tempat duduk untuk mereka, dan memberikan kepada setiap seorang dari mereka pisau, lalu dia berkata, ‘Keluarlah (Yusuf) kepada mereka.’ Maka ketika mereka melihat Yusuf, mereka sangat terpukau dan melukai tangan mereka sendiri seraya berkata, ‘Maha Suci Allah, ini bukanlah manusia, ini pasti seorang malaikat yang mulia!’”
Peristiwa ini menggambarkan bagaimana kecantikan dan ketampanan Nabi Yusuf AS mampu memikat hati para wanita bangsawan Mesir. Bukan hanya sekedar keindahan fisik, tetapi aura dan karisma yang terpancar dari diri beliau yang membuat mereka terpesona. Reaksi mereka – melukai tangan sendiri karena takjub – menunjukkan betapa luar biasanya dampak visual yang ditimbulkan oleh Nabi Yusuf AS.
Menurut Tafsir Kemenag RI, ayat ini menekankan betapa luar biasanya daya pikat Nabi Yusuf AS. Zulaikha, yang telah terpesona sebelumnya, memanfaatkan situasi ini untuk menunjukkan kepada para wanita lain bagaimana ketampanan Yusuf AS mampu mengalahkan daya pikat duniawi. Dengan sengaja, ia menghadirkan Yusuf AS di hadapan mereka. Penyediaan pisau bukan hanya sebagai alat untuk memotong makanan, tetapi juga secara tidak langsung menjadi simbol dari betapa tajamnya daya tarik Yusuf AS yang mampu melukai hati para wanita tersebut, secara harfiah maupun metaforis.
Lebih jauh lagi, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menggambarkan ketampanan Nabi Yusuf AS sebagai sesuatu yang sempurna dan tanpa cela. Kejadian ini menjadi bukti nyata akan kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan keindahan dan karisma yang luar biasa pada hamba-Nya yang terpilih. Kisah ini juga menyiratkan bahwa kecantikan sejati tidak hanya terletak pada fisik semata, melainkan juga pada akhlak dan keimanan yang mulia, seperti yang dimiliki oleh Nabi Yusuf AS.
Peristiwa dalam Surat Yusuf ayat 31 ini bukanlah sekadar cerita tentang ketampanan fisik, melainkan sebuah pelajaran tentang pengaruh moralitas dan keimanan terhadap daya pikat seseorang. Ketampanan Nabi Yusuf AS menjadi media untuk menunjukkan kekuasaan Allah SWT dan menjadi bukti nyata bahwa keindahan sejati bersumber dari-Nya.