Aksi Simbolis Warga Kulon Progo: Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Sebagai Bentuk Protes

Jalan Rusak Parah di Kulon Progo Picu Aksi Protes Warga

Warga Padukuhan Karangasem Kulon, Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan kekecewaan mereka terhadap kondisi jalan kabupaten yang rusak parah melalui aksi simbolis. Mereka menanam pohon pisang di tengah jalan yang berlubang dan memasang spanduk berisi tuntutan perbaikan. Aksi ini merupakan puncak kekesalan warga karena kerusakan jalan yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir tak kunjung mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Kondisi jalan yang memprihatinkan ini ditandai dengan aspal yang mengelupas, permukaan jalan yang bergelombang, serta lubang-lubang besar yang menganga. Keadaan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan para pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor. Sejumlah kecelakaan telah dilaporkan akibat kondisi jalan yang buruk ini.

Dampak Kerusakan Jalan Terhadap Aktivitas Warga

Ruas jalan yang rusak ini merupakan akses vital bagi masyarakat Karangasem Kulon dan sekitarnya untuk menuju pusat kota. Jalan ini menghubungkan Kapanewon Lendah dan Kapanewon Sentolo, serta menjadi jalur utama bagi warga dari empat desa, yaitu Sukoreno, Salamrejo, Tuksono, dan Srikayangan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kerusakan jalan yang semakin parah tentu menghambat mobilitas dan aktivitas ekonomi warga.

Menurut Kepala Padukuhan Karangasem Kulon, Tujono, kerusakan terparah terjadi di ruas Jalan Prembulan – Kidulan, khususnya sepanjang satu kilometer dari simpang empat Ngancar menuju jembatan sungai. Kondisi tanah yang labil dan mudah lunak saat terendam air semakin memperparah kerusakan jalan, membuatnya rentan ambles.

Tanggapan Pemerintah Daerah

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, telah meninjau langsung lokasi jalan yang rusak dan berjanji akan melakukan perbaikan pada tahun 2026 mendatang. Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 38 miliar untuk perbaikan jalan di tahun 2025, namun dana tersebut hanya cukup untuk memperbaiki sebagian kecil dari total kerusakan jalan di wilayah Kulon Progo, yang mencapai sekitar 210 kilometer dari total 700 kilometer jalan kabupaten. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Didik Wijanarko, menyarankan solusi sementara berupa pengurukan jalan agar tetap dapat dilalui.

Harapan Warga

Warga berharap agar pemerintah daerah segera merealisasikan janji perbaikan jalan. Mereka menyadari pentingnya infrastruktur jalan yang memadai untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Aksi menanam pohon pisang ini menjadi simbol harapan dan tuntutan warga agar pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan mereka.

  • Kerusakan jalan: Aspal mengelupas, jalan bergelombang, lubang besar
  • Dampak: Kecelakaan, hambatan mobilitas, gangguan aktivitas ekonomi
  • Aksi warga: Menanam pohon pisang, memasang spanduk tuntutan
  • Tanggapan pemerintah: Peninjauan lokasi, janji perbaikan tahun 2026, solusi sementara pengurukan