Bandara Dhoho Kediri Tunda Layanan Penerbangan Hingga Akhir Juli Akibat Pemeliharaan Armada Maskapai

Bandara Dhoho Kediri, yang diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, menghadapi penundaan sementara layanan penerbangan hingga akhir Juli 2025. Penundaan ini disebabkan oleh kegiatan pemeliharaan armada yang sedang berlangsung pada maskapai Citilink, satu-satunya operator penerbangan komersial yang saat ini melayani rute dari dan ke bandara tersebut.

Menurut keterangan Legal, Compliance, and Stakeholder Manager PT Angkasa Pura I, Bintari Ariyani, meskipun bandara tetap beroperasi sesuai jadwal, ketidaktersediaan armada Citilink telah berdampak pada penangguhan sementara rute penerbangan, termasuk yang menghubungkan Kediri dengan kota-kota lain. Informasi dari pihak maskapai mengindikasikan bahwa proses pemeliharaan armada diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Juli 2025, yang menyebabkan penundaan operasional di Bandara Dhoho.

Bandara Dhoho, yang dibangun dengan standar internasional, memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, yang mampu menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER. Terminal penumpang seluas 28.000 meter persegi dirancang untuk menampung 1,5 juta penumpang per tahun pada tahap awal, dengan potensi peningkatan kapasitas hingga 10 juta penumpang per tahun. Penerbangan komersial perdana di bandara ini dioperasikan oleh Citilink Indonesia pada tanggal 5 April 2024, dengan rute Jakarta–Kediri pulang pergi menggunakan pesawat Airbus A320 CEO berkapasitas 180 penumpang.

Bandara ini dikelola oleh Angkasa Pura Indonesia sejak 29 Maret 2023, melalui kerja sama antara PT Angkasa Pura I dan PT Surya Dhoho Investama (SDhI). Selain landasan pacu utama, fasilitas bandara mencakup apron komersial yang dapat menampung 12 pesawat narrow body dan tiga pesawat wide body, serta apron VIP yang dapat digunakan untuk empat pesawat kecil atau satu pesawat narrow body. Penundaan layanan penerbangan ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pengembangan konektivitas dan peningkatan ekonomi wilayah Kediri dan sekitarnya.