Ekonomi Nunukan di Awal 2025: Pertumbuhan Tahunan Positif Terbayangi Kontraksi Triwulanan
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,55 persen secara tahunan (year-on-year) pada Triwulan I tahun 2025. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan ini memberikan gambaran yang kompleks mengenai kondisi ekonomi di wilayah perbatasan tersebut.
Walaupun mengalami pertumbuhan positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ekonomi Nunukan mengalami kontraksi sebesar 3,27 persen jika dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2024 (quarter-to-quarter). Kontraksi ini mengindikasikan adanya perlambatan aktivitas ekonomi di awal tahun 2025.
Menurut BPS Nunukan, penurunan produksi di sektor pertambangan dan penggalian, khususnya batu bara, serta penurunan aktivitas di sektor konstruksi menjadi faktor utama penyebab kontraksi triwulanan tersebut. Permintaan terhadap kegiatan konstruksi yang lebih rendah pada Triwulan I 2025 dibandingkan dengan Triwulan IV 2024 turut memperburuk situasi.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Nunukan. Kontraksi ekonomi triwulanan menjadi sinyal penting untuk menelaah kembali strategi penguatan sektor-sektor riil yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah, seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan lintas batas. Sektor-sektor ini rentan terhadap fluktuasi musiman dan perubahan kondisi pasar.
Diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor primer yang rentan terhadap faktor eksternal seperti cuaca dan harga komoditas global. Pemerintah daerah perlu memperkuat sektor-sektor ekonomi lainnya untuk menciptakan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Untuk mengatasi tantangan ini, BPS Nunukan merekomendasikan beberapa langkah strategis kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan, diantaranya:
- Penguatan Hilirisasi Pertanian dan Perikanan: Mendorong pengembangan industri pengolahan lokal untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perikanan.
- Digitalisasi UMKM dan Perdagangan Perbatasan: Memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing UMKM dan memperluas akses pasar melalui platform daring.
- Peningkatan Infrastruktur Ekonomi: Mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung logistik dan transportasi, terutama di wilayah terpencil dan pesisir.
- Pemanfaatan Data Statistik Terpadu: Meningkatkan penggunaan data sektoral dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis bukti (evidence-based policy).
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nunukan pada Triwulan I 2025 tercatat sebesar Rp 10,34 triliun (Atas Dasar Harga Berlaku/ADHB) dan Rp 4,66 triliun (Atas Dasar Harga Konstan/ADHK). Capaian ini memberikan kontribusi sebesar 27,07 persen terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Utara, yang menegaskan peran penting Kabupaten Nunukan dalam pembangunan ekonomi wilayah.
Meski pertumbuhan tahunan tetap positif, kontraksi triwulanan menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Nunukan perlu waspada terhadap fluktuasi musiman dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.