Bank Dunia Kucurkan Dana untuk Modernisasi Transportasi Publik di Tujuh Kota Besar Indonesia
Pemerintah Indonesia menggandeng Bank Dunia untuk merealisasikan impian transportasi publik modern di tujuh kota metropolitan. Dukungan finansial dari lembaga keuangan internasional ini diharapkan menjadi katalisator perubahan perilaku masyarakat, dari ketergantungan pada kendaraan pribadi menuju penggunaan transportasi umum yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan, mengungkapkan optimismenya dalam acara Mid Term Review (MTR) Mission MASTRAN Project yang diadakan di Jakarta. Beliau menekankan pentingnya evaluasi dan perencanaan matang untuk mempercepat realisasi proyek ambisius ini. Proyek Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal ini, yang dimulai sejak tahun 2022, sempat mengalami kendala di awal pelaksanaannya. Namun, pemerintah optimis bahwa melalui kolaborasi yang solid dengan seluruh pemangku kepentingan, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dan proyek dapat diselesaikan sesuai target pada tahun 2027.
Inisiatif ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menargetkan pengembangan sistem transportasi publik yang terintegrasi di kota-kota besar. Selain pendanaan dari Bank Dunia, Agence Française de Développement (AFD) juga turut berkontribusi dalam proyek ini.
Aan Suhanan juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Jawa Barat, serta pemerintah daerah di Metropolitan Mebidang dan Cekungan Bandung atas komitmen dan kepemimpinan mereka dalam mendukung proyek ini. Kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten merupakan kunci keberhasilan jangka panjang dari inisiatif ini.
Pengembangan sistem angkutan umum massal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, antara lain:
- Mengurangi kemacetan: Dengan tersedianya transportasi publik yang nyaman dan terjangkau, diharapkan masyarakat akan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi, sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya.
- Meningkatkan kualitas udara: Penggunaan transportasi publik yang lebih ramah lingkungan dapat mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor, sehingga meningkatkan kualitas udara di perkotaan.
- Meningkatkan aksesibilitas: Sistem transportasi publik yang terintegrasi dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap berbagai fasilitas publik, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi: Pengembangan sistem transportasi publik dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor terkait.
Dengan dukungan dari Bank Dunia dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, pemerintah optimis bahwa proyek pengembangan sistem angkutan umum massal ini akan berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tujuh kota besar di Indonesia.