Persaingan Ketat di SLB Negeri Semarang: Ratusan Calon Siswa Bersaing untuk Kuota Terbatas
SLB Negeri Semarang menghadapi animo tinggi dari calon peserta didik baru (CPDB) tahun ajaran 2025/2026. Sebanyak 140 pendaftar bersaing untuk merebutkan 40 kursi yang tersedia, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap pendidikan inklusif.
Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SLB Negeri Semarang saat ini memasuki tahap krusial, yaitu pemberkasan dan skrining. Tahapan ini merupakan bagian dari alur SPMB yang telah ditetapkan, setelah sebelumnya dibuka pendaftaran secara daring pada tanggal 5 hingga 13 Juni 2025.
Legimen, Sekretaris SPMB SLB Negeri Semarang, menjelaskan secara rinci tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh para pendaftar:
- Pendaftaran Online: 5 - 13 Juni 2025
- Pemberkasan: 11 - 17 Juni 2025
- Skrining: 12 - 18 Juni 2025
- Pengumuman: 25 Juni 2025
- Daftar Ulang: 30 Juni - 3 Juli 2025
Data terbaru menunjukkan bahwa dari 140 CPDB yang mendaftar secara online, 76 di antaranya telah menyelesaikan pemberkasan, dan 66 lainnya sedang menjalani proses skrining. Sebaran pendaftar didominasi oleh siswa dengan berbagai jenis kebutuhan khusus, termasuk tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pendaftar dari kategori tuna netra.
Kuota penerimaan di SLB Negeri Semarang dialokasikan secara spesifik berdasarkan kategori kebutuhan khusus dan jenjang pendidikan. Alokasi tersebut meliputi:
- TK: 5 kuota untuk anak dengan hambatan berpikir.
- SD Kelas 1:
- Tuna Netra: 3 siswa
- Tuna Rungu: 5 siswa
- Tuna Grahita: 10 siswa
- Tuna Daksa: 2 siswa
- SMP: 3 kuota untuk tuna daksa.
- SMA: 2 kuota untuk tuna daksa.
SLB Negeri Semarang mengoperasikan dua kampus, yaitu di Mangunharjo dan Ngaliyan. Namun, seluruh proses pendaftaran dipusatkan di kampus Mangunharjo. Kampus Ngaliyan, yang baru beroperasi sejak tahun 2022, saat ini hanya menyelenggarakan pendidikan tingkat SD dengan kuota terbatas, yaitu masing-masing 1 siswa per kategori kebutuhan khusus.
Salah seorang wali CPDB, Tituk Marlina, mengungkapkan pengalamannya mengikuti proses pendaftaran. Ia mengaku tidak menemui kendala berarti selama proses pendaftaran online dan pemberkasan. Tituk berharap putranya dapat diterima di SLB Negeri Semarang agar mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas. Saat ini, ia masih menunggu pengumuman SPMB sebelum mempertimbangkan opsi sekolah lain. Sebelumnya, putranya bersekolah di PAUD biasa yang lebih fokus pada stimulasi. Tituk berharap dengan bersekolah di SLB Negeri Semarang, putranya akan mendapatkan pendidikan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhannya.