Terancam Tutup, SDN Wuyut 1 Madiun Nihil Pendaftar di Tengah Gelombang Penerimaan Siswa Baru

Keresahan meliputi dunia pendidikan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, seiring dengan minimnya minat masyarakat terhadap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wuyut 1. Di tengah hiruk pikuk penerimaan siswa baru (PSB) tahun ajaran 2025/2026, sekolah yang terletak di Desa Wayut, Kecamatan Jiwan ini justru menghadapi kenyataan pahit: tidak ada satu pun calon siswa yang mendaftar.

Kondisi ini tentu menjadi ironi tersendiri. Padahal, berbagai jalur pendaftaran, mulai dari afirmasi hingga mutasi, telah dibuka dan ditutup. Kini, harapan terakhir bertumpu pada jalur domisili, dengan waktu yang tersisa hanya tiga hari. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda adanya orang tua yang berminat menyekolahkan anaknya di SDN Wuyut 1.

Kepala SDN Wuyut 1, Sri Hartatik, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah berupaya sekuat tenaga untuk menarik minat calon siswa. Berbagai strategi telah dilakukan, mulai dari memasang pengumuman pendaftaran hingga menjalin komunikasi dengan guru-guru TK dan PAUD di sekitar desa. Bahkan, pihak sekolah juga menggandeng kader posyandu untuk mendapatkan data anak-anak usia sekolah. Tak hanya itu, para alumni dan guru purna tugas pun turut dilibatkan untuk mengajak anak-anak mendaftar.

"Kami sudah melakukan berbagai upaya, namun hasilnya masih nihil," ujarnya dengan nada prihatin.

Menurut Hartatik, kuota siswa baru yang ditetapkan pemerintah untuk setiap SD adalah 28 orang. Namun, dengan kondisi yang ada, ia tidak berharap banyak untuk dapat memenuhi kuota tersebut. Bahkan, berkaca pada tahun sebelumnya, SDN Wuyut 1 hanya mendapatkan empat siswa baru. Saat ini, jumlah total siswa dari kelas satu hingga kelas enam hanya 22 orang. Jika dikurangi empat siswa kelas enam yang lulus, maka jumlah siswa yang tersisa hanya 18 orang.

"Kami sangat berharap ada yang mendaftar, setidaknya untuk menggantikan siswa yang lulus," imbuhnya.

Meski masa pendaftaran akan segera berakhir, Hartatik menegaskan bahwa SDN Wuyut 1 akan tetap membuka pendaftaran hingga awal tahun ajaran baru. Ia berharap masyarakat Desa Wayut dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada di desa mereka untuk masa depan anak-anak mereka. Hartatik juga meyakinkan bahwa meskipun jumlah siswa sedikit, kualitas pendidikan di SDN Wuyut 1 tetap sama dengan sekolah negeri lainnya. Saat ini, sekolah tersebut memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka dan drum band, untuk mendukung pengembangan minat dan bakat siswa.

Berikut adalah fasilitas yang tersedia di SDN Wayut 1:

  • Kegiatan Pramuka
  • Ekstrakurikuler Drum Band

Kondisi SDN Wuyut 1 ini menjadi cerminan masalah yang lebih besar, yaitu kurangnya minat masyarakat terhadap sekolah-sekolah kecil di daerah pedesaan. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk mencari solusi agar sekolah-sekolah tersebut tetap dapat bertahan dan memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di pelosok desa.