Indonesia dan Singapura Percepat Finalisasi Teknis Wilayah Latihan Militer

Indonesia dan Singapura telah sepakat untuk mempercepat finalisasi teknis terkait wilayah pelatihan militer. Kesepakatan ini merupakan bagian dari serangkaian kerjasama strategis yang disepakati oleh kedua negara. Hal ini diungkapkan setelah pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, di Singapura.

Fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah memperkuat kerjasama di berbagai sektor, termasuk politik, keamanan, ekonomi, ketahanan pangan, kesehatan, tenaga kerja, dan konektivitas. Dalam bidang politik dan keamanan, kedua negara menegaskan komitmen untuk merealisasikan perjanjian kerjasama pertahanan, dengan prioritas pada penyelesaian detail teknis area pelatihan militer. Pemerintah Indonesia berharap proses ini dapat dipercepat.

Selain itu, kemajuan juga dicapai dalam mekanisme perjanjian ekstradisi, termasuk pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) antara Jaksa Agung kedua negara. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama hukum antara Indonesia dan Singapura.

Di sektor ekonomi, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat kemitraan investasi dengan Singapura, yang merupakan salah satu investor utama di Indonesia. Kemajuan telah dicatat dalam enam kelompok kerja ekonomi bilateral yang meliputi pengembangan kawasan ekonomi khusus, pertanian, pariwisata, tenaga kerja, dan transportasi.

Indonesia menyambut baik tawaran Singapura dalam transfer teknologi pertanian modern, termasuk urban farming dan praktik pasca panen berkelanjutan. Nota kesepahaman telah ditandatangani sebagai landasan kerjasama strategis di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian.

Dalam sektor kesehatan, Indonesia mengundang partisipasi aktif Singapura untuk mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia, termasuk pendirian fakultas kedokteran dan keperawatan baru. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Kerjasama penempatan tenaga kerja terampil asal Indonesia juga menjadi agenda pembahasan, terutama di bidang perawatan lansia dan caregiving. Hal ini diharapkan dapat memberikan peluang kerja yang lebih baik bagi tenaga kerja Indonesia.

Untuk meningkatkan konektivitas, Indonesia berkomitmen untuk menambah penerbangan langsung dengan Singapura dan memperbaiki infrastruktur bandara. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat akses ke bandara-bandara di Indonesia.

Berikut poin-poin kerjasama yang disepakati:

  • Politik dan Keamanan: Finalisasi teknis wilayah pelatihan militer, kemajuan dalam mekanisme perjanjian ekstradisi.
  • Ekonomi: Penguatan kemitraan investasi, pengembangan kawasan ekonomi khusus, kerjasama di bidang pertanian, pariwisata, tenaga kerja, dan transportasi.
  • Ketahanan Pangan: Transfer teknologi pertanian modern, kerjasama dalam urban farming dan praktik pasca panen berkelanjutan.
  • Kesehatan: Dukungan untuk transformasi sistem kesehatan Indonesia, pendirian fakultas kedokteran dan keperawatan baru.
  • Tenaga Kerja: Kerjasama penempatan tenaga kerja terampil di bidang perawatan lansia dan caregiving.
  • Konektivitas: Penambahan penerbangan langsung dan perbaikan infrastruktur bandara.